MOTOR Plus-online.com - Di ajang balap MotoGP, pembalap diharuskan pindah gigi kapan pun, termasuk saat sedang dalam kondisi menikung.
Hebatnya, sang pembalap bisa pindah gigi dengan sangat cepat dan mulus di kondisi menikung.
Tentunya karena di MotoGP menggunakan gearbox tidak seperti di motor jalanan umumnya, karena mereka sudah memakai seamless gearbox.
Teknologi tersebut memungkinkan perpindahan gigi sangat halus dan cepat, tidak seperti motor biasa.
Baca Juga : Bikin Geger, Harga Batu Merah Delima Ahok Pemberian dari Oso Setara 34 Unit Motor Honda PCX 150
Baca Juga : Parah, Motor Honda Tiger Adu Banteng Lawan Honda Vario, Kaki Si Macan Sampai Bengkok
Nah, kembali ke perpindahan gir yang mulus dan cepat, tidak hanya seamless gearbox yang bikin pergantian gigi halus dan cepat, tapi juga peran dari perangkat elektronik.
Dilansir dari BoxRepsol.com, di MotoGP ada 2 poin di elektronik yang sangat membantu pergantian gir yang mulus.
Pertama adalah engine braking.
Meski menggunakan seamless gearbox, ternyata di motor MotoGP masih ada sedikit engine brake.
Baca Juga : Ini Rahasia Honda BeAT Dipacu Rider Cewek Ini Kerap Juara Balapan
Hal itu terjadi saat pembalap melepaskan seluruh gas untuk memasuki tikungan dan mengurangi posisi gir.
Di ECU MotoGP ada fitur engine brake mapping ini, bisa diatur sesuai dengan karakter dan gaya balap pembalap.
Biasanya di pit board motor ada kode tertentu yang merupakan kode untuk engine braking map ini.
Engine braking map akan aktif saat sensor mendeteksi gas sudah dilepaskan, ECU akan langsung menyesuaikan mapping.
Baca Juga : Tangerang Gempar, Pemotor Bernyali Besar Lawan Begal, Luka Parah Terseret Pertahankan Motor
Tapi tak sesederhana itu, karena penyesuaian mapping ini juga memperhitungkan data dari tekanan ban belakang, suspensi, dan kemiringan motor, dan faktor lainnya.
Setelah pembalap menarik gas, mapping ini mati, dan dilanjutkan oleh kinerja ECU kedua, anti-jerk system.
Yup, berikutnya adalah teknologi anti-jerk
Anti-jerk yang berkaitan dengan ECU ini jika dibahasakan menjadi anti-hentakan.
Baca Juga : Motor Honda CBR250R Seken Dibanderol di Bawah Rp 20 Jutaan, Simak Plus Minusnya
Ketika pembalap menarik throttle lagi setelah melambat, sprockets atau gir rantai perlu diaktifkan kembali untuk mendorong motor maju setelah sesaat tidak mendapatkan tenaga dari mesin.
Sedangkan rantai dan sistem transmisi tidak sepenuhnya kaku, melainkan sedikit fleksibel.
Nah, di saat itu terjadi entakan, terutama semakin terlihat karena torsi motor MotoGP yang sangat besar.
Saat pembalap memulai akselerasi, sensor yang terkait dengan sistem anti-jerk ini melihat tiga hal.
Baca Juga : Brutal! Petugas Pom Bensin Diintimidasi dan Ditampar Bapak-bapak Gara-gara Premium, Pemotor Ketakutan
Yakni, seberapa banyak gas yang digunakan pembalap, kecepatan dari putaran ban belakang, dan juga performa mesin.
Jika mendadak terdeteksi lonjakan yang mungkin menimbulkan hentakan, sistem otomatis menyesuaikan torsi hingga tingkat tertentu, bahkan terkadang hingga 100%.
Dua hal ini membuat perpindahan gir saat berada di tikungan semakin mulus lagi.
Jadi bukan cuma seamless gearbox saja ya.
Source | : | Boxrepsol.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR