MOTOR Plus-online.com - Sejumlah pengemudi ojek online mengaku tidak setuju dengan larangan penggunaa Global Positioning System (GPS) pada ponsel saat berkendara.
Rohim, pengemudi ojek online yang kerap mangkal di area Stasiun Bekasi mengatakan, dirinya keberatan dengan aturan larangan penggunaan GPS saat berkendara.
Sebab, hal itu akan menghambat kinerjanya yang sehari-hari membutuhkan GPS untuk mencari tahu alamat penumpangnya.
"Ya gimana kalau dilarang, kita tiap hari pakainya kan GPS di HP buat cari alamat penumpang.
Baca Juga : Songong! Video Bocah 13 Tahun Naik Motor Ugal-ugalan, Pukul Spion Berujung Pengejaran Polisi
Baca Juga : Video Maling Motor Terkapar Kena Tendangan Kungfu Pemilik Honda BeAT, Warga Kaget
Kalau dilarang wah kesulitan kita, penumpang bisa marah, kita kelamaan cari alamatnya," kata Rohim saat ditemui di sekitar Stasiun Bekasi, Kamis (31/1/2019).
Menurut Rohim, larangan penggunaan GPS saat berkendara bukan hanya diprotes pengemudi ojek online.
Tetapi, masyarakat yang kerap menggunakan jasa ojek online juga akan protes.
Sebab, hal tersebut akan berpengaruh pada kecepatan ojek online tiba di rumah penumpangnya.
Baca Juga : Ajaib! Motor Kawasaki Ninja 150R Ini Ternyata Spesialis Turing, Speknya Ngeri
"Bukan saya atau kita doang yang protes, pasti penumpang juga pada protes.
Kita kalau disalahin tinggal bilang ke penumpang kalau pakai GPS dilarang. Nanti juga warga yang protes sendiri," ujar Rohim.
Hal senada dikatakan Rojak.
Pengemudi ojek online ini protes terhadap larangan penggunaan GPS saat berkendara.
Baca Juga : Larangan GPS Saat Naik Motor, Kakorlantas: Itu Keputusan yang Tepat
Menurut dia, seharusnya pengemudi ojek online diberi terkecualian terkait aturan tersebut.
Pasalnya, dalam kesehariannya saat bekerja, pengemudi ojek online tidak bisa lepas dari GPS.
"Harusnya khusus ojol aturan itu tidak berlaku.
Kita tiap hari pakai itu kok, gimana coba," kata Rojak.
Baca Juga : Pemotor Sering Masuk Jalan Tol atau Kesasar, Kenapa Penggunaan GPS Dilarang? Begini Penjelasan Polisi
Sementara itu, Edi, warga Bekasi Timur yang kerap jadi penumpang ojol mengatakan, seharusnya aturan yang lebih spesifik terkait larangan penggunaan GPS saat berkendara.
Seperti, GPS dilarang jika pengemudi hanya sendiri di kendaraannya.
"Ribet juga sih yah tapi menurut saya harus aturan jelasnya gitu.
Kayak, pakai GPS harus ada yang nemenin sopir, jadi sopir enggak boleh sendiri ada di kendaraan jika mau pakai GPS.
Jadi biar orang kedua yang arahin jalan pakai GPS gitu," ujar Edi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR