MOTOR Plus-online.com - Kategori Rising Star di Customaxi Yamaha, merupakan kelas yang jadi sorotan.
Maklum di kelas ini, ubahan motornya tidak se-masif kelas lain, membuat persaingannya lebih ketat.
Para pesertanya harus memilih ubahan yang tepat, agar terlihat keren namun tetap fungsional untuk harian.
Salah satu yang menarik, adalah motor Yamaha Lexi ini, yang mengusung konsep budaya, seperti apa tuh?
Yup, Yamaha Lexi ini mengangkat kearifan lokal, agar jadi yang terbaik di Customaxi Yamaha seri ke-7 yang diselenggarakan di kota 'Pahlawan' Surabaya (2/2).
Kearifan lokal karena MAXI paling bontot ini, diberi decal yang Indonesia banget.
"Sebetulnya modifikasinya enggak rumit, cuma jarang dipakai orang yaitu tema budaya," ungkap Januar si pemilik motor, sekaligus ketua Indonesia Lexi Club chapter Surabaya.
Budaya yang dimaksud Januar, merupakan tokoh-tokoh pewayangan, atau lebih tepatnya Pandawa Lima.
Selain tokoh pewayangan, motif batik juga terlihat menempel di bodi motor miliknya.
Untuk decalnya sendiri, bisa dibilang hampir menutupi semua bodi semok skutik Yamaha ini.
Lalu untuk ubahan lain, tampak hanya ada satu box turing di bagian belakang.
Sementara sisanya masih dibiarkan standar seperti apa adanya.
Kecuali knalpot yang sudah dibobok agar suaranya jadi gahar.
Serta penambahan lampu cree untuk headlamp, agar makin nyaman saat riding malam.
Lalu di belakang, disematkan suspensi belakang Lexi tipe S, yang dilengkapi dengan subtank.
Untuk persiapan saat ke Bandung nanti, Januar belum tahu apakah akan melakukan ubahan pada motornya.
Tapi menurutnya, enggak akan ada perubahan besar, cuma sekedar dirapihkan saja.
Data Modifikasi
Bodi: Decal tema wayang-batik, Pandawa Lima
Suspensi belakang : Lexi tipe S
Headlamp : Ori Lexi + lampu cree
Box turing : Aftermarket
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR