Enak Dipake Buat Harian Meski Yamaha Aerox Ini Bore Up Dan Stroke Up

Motorplus,Rudy Hansend - Senin, 11 Februari 2019 | 14:00 WIB
Stephan

Untuk wara-wiri dan kongkow, Yudha Lesmana memilih Yamaha Aerox.

“Performa sudah ok, tapi masih ada yang kurang nih.

Pengen lebih kencang dari motor sejenis,” tukas pria plontos dari Jl. Swasembada Barat XI, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Mesin digarap Thomas Agnistra dari F38 Racing Concept di Jl. H. Saili, Blok. F, No. 38, Kemanggisan, Jakarta Barat.

Baca Juga : Keki Dengan Knalpot Brong, Kakak Beradik Serang Rombongan Konvoi Pakai Celurit

Baca Juga : Yamaha Lexi Belum Setahun Blok Mesin Pecah, Ini Penjelasan Yamaha Indonesia

“Yudha curhat Aerox-nya pengen sedikit lebih kenceng dari Aerox lain. Gue sanggupi, karena ini tantangan,” jelas Anis sapaannya.


Stephan

Hasil modif Anis diuji pada mesin Mainline DynoLog kepunyaan Farm Tuning di Jl. Pertanian 1 No. 88B, Lebak Bulus Jakarta Selatan.

“Didapatkan power maksimum 12,04 hp di 7.478 rpm dan torsi 8,4 lb.ft (11,4 Nm) di 7,457 rpm.

Naik sekitar 4 hp dibanding standar.

Baca Juga : Video Gampangnya Lepas Stiker di Bodi Motor, Tanpa Ninggalin Bekas Lem

Hasil dyno kita lebih kecil dibanding lainnya, kemungkinan pada dinotes lain angka yang didapatkan 14 atau 15 hp,” ucap Muhammad Saiful Bahri, Technical Division Farm Tuning.

“Blok silinder dan seher bawaan dilepas.

Dijejalkan keluaran TDR yang berdiameter 62 mm.

Langkah atau stroke seher pun mengalami peningkatan.

Baca Juga : Ternyata Speedometer di Motor Sengaja Dibuat Enggak Akurat, Ini Alasannya

Naik 1,5 mm sehingga naik-turun 3 mm.

Jadinya 61,7 mm dari 58,7 mm.

Kapasitas mesin yang awalnya 155 cc, kini menjadi 186 cc dan ini cukuplah untuk pemakaian harian.

Camshaft keluaran Moto1, tapi oleh penjualnya tidak dikasih tahu berapa derajatnya, hanya ditanya untuk seher berapa dan juga ukuran klep.

Baca Juga : Peduli Marbot Masjid, Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Bagikan Motor

 

Stephan

Payung klep pun mengalami ubahan, in 21 mm dan ex 18 mm,” ucap pria murah senyum ini.

Menggunakan piggybag merek Iquteche agar suplai bahan bakar lebih mumpuni.

Kelebihannya punya 3 setelan untuk rpm bawah, tengah dan atas.

Selain itu, suplai bensin dapat diperbesar hingga 100%.

Baca Juga : Bikin Melongo! Harga Bodi Set Honda Scoopy yang Dirusak Usai Ditilang Tembus Angka Segini

“Jadi, saat naik dynotest, tinggal seting kekurangan atau kelebihannya melalui Android,” celetuk Yudha.

Karena pemilik kurang suka kebisingan, knalpot masih dibiarkan sesuai aslinya.

“Rencana sih pengen dibobok, tapi masih cari info bobok yang adem dan juga sesuai kemauan.

Soalnya, kalau terlalu berisik kasihan orang yang gue bonceng atau pengendara di belakang kita.

Udah gitu, gak enak kalo masuk dalam gang.

Tapi sebenarnya, lebih asyik tampilan standar gini. Orang gak tau kalo motor ini sudah bore up,” tutup pemilik yang berusia 32 tahun ini.

Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 996 th 2018

Source : MOTOR Plus
Penulis : Motorplus
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular