MOTOR Plus-Online.com- Yamaha YZF-R25 rada unik, ECU-nya benar-benar jadi otak pada sepeda motor ini.
“Selain mengatur engine, ECU-nya juga mengatur semua yang ada di dashboard atau spidometer.
Makanya, ECU Daytona buat R25 ini rada lama risetnya,” ucap Ricky, Assistant Manager R&D Marketing PT Daytona Azia.
Sayangnya, untuk ECU Daytona R25 ini tidak tersedia versi android seperti yang dirilis untuk adiknya, YZFR15.
Namun, yang kesulitan menyeting ECU ini, bisa langsung datang ke pabrik Daytona Azia di Kawasan Industri MM 2100, Jl. Flores III, Blok C3-3, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, untuk oprek bareng dengan mekanikmekanik dari Daytona Indonesia. Jauh amat bro...
Untuk membuktikan kehandalan ECU ini, dites di atas mesin Dynostar buatan Belanda kepunyaan Daytona Indonesia.
Pertama, R25 kondisi standar ting-ting dinaikkan di atas mesin dyno.
Setelah beberapa kali run, didapat power tertinggi 29,5 hp/10.525 rpm dan torsi puncak 20,5 Nm/10.027 rpm.
Setelah itu, langsung dicolok ECU Daytona ke soket ECU R25.
“Menggunakan base map yang ada pada ECU Daytona.
Artinya, murni hanya mencolokkan ECU Daytona tanpa re-mapping lagi,” jelas Ricky.
Dilakukan beberapa kali run, hasilnya power maksimalnya berada di 31,1 hp/11.729 rpm, sedangkan torsinya jadi 20,4 Nm/9.822 rpm.
Artinya, kenaikan power sebesar 1,6 HP dan penurunan torsi hanya 0,01 Nm. Tapi, jika dilihat grafiknya, hanya bagus di putaran mesin atas.
Selisih power dan torsi di putaran mesin atas ini cukup jauh, hingga 2 HP.
Tapi, di jalan raya rasanya jarang orang menggunakan rpm setinggi itu.
Limiternya pun bergeser, yang semula di 13.500 rpm sekarang menjadi 14.000 rpm. Tapi, di rpm atas juga.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 850 th 2015
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR