MOTOR Plus-online.com - Kehadiran motor listrik seperti Honda PCX Electric di Indonesia, menambah pilihan baru buat konsumen.
Selain lebih rendah emisi gas buangnya, PCX Electric juga punya performa yang tidak kalah, dengan motor bermesin bensin.
Status Honda PCX Electric sendiri tidak dijual, melainkan hanya bisa disewa oleh perusaahaan.
Lantas, apakah biasa sewa PCX Electric, lebih murah dibanding menyicil PCX versi bensin? Yuk kita bandingkan!
Baca Juga : Tegang, Video Penangkapan Bocah di Bawah Umur, Semuanya Berawal dari Modif Motor
Baca Juga : Motor Yamaha RX King Misterius Dibuang ke Selokan, Mesin Terendam Air, Kolektor Sedih
Seperti dijelaskan di awal, PCX Electric hanya akan disewakan oleh PT Astra Honda Motor (AHM), pada perusahaan yang tertarik untuk mencoba motor listrik ini.
Kenapa PT AHM tidak menjual motor listrik ini? Diawali soal regulasi motor listrik, yang belum jelas di Indonesia.
Selain itu, ada dua alasan PT AHM hanya mau menyewakan PCX Electric.
"Yang pertama adalah masalah cost, belum saatnya kami membebani konsumen individu dengan cost yang tidak murah," jelas Makoto Mitsukawa selaku Development Manager Honda R&D Center Co., Ltd.
Motornya tidak dijual lepas, agar pengelolaan baterai lithium ion yang dipakai PCX Electric, bisa dikontrol oleh PT AHM, sehingga tetap ramah lingkungan.
Lalu, pasti penasaran dong dengan harga sebenarnya motor listrik pertama dari AHM di Indonesia.
Ternyata, dari info yang berhasil dihimpun disebut-sebut harga motor listrik Honda PCX Electric senilai dengan satu unit Mitsubishi Xpander.
Harga Mitsubishi Xpander dengan tipe terendah seharga Rp 204.000.000.
Berarti kalau boleh menebak, harga motor listrik Honda PCX Electric mungkin bisa menyentuh Rp 200 jutaan.
Makanya, AHM memilih memakai skema penyewaan, agar tidak terlalu membebani konsumennya.
"Harga sewanya maksimal Rp 2 juta per bulan, untuk jangka waktu sewanya kita pengin minimal satu tahun, agar bisa dievaluasi," lanjut Thomas.
Coba kita bandingkan, apakah Rp 2 juta, bisa menyicil Honda PCX 150 bensin?
Sebagai patokan, kita ambil skema pembiayaan, dari dealer Wahana Dewi Sartika, per Januari 2019.
Angka Rp 2 juta, bisa menyicil Honda PCX 150 CBS seharga Rp 28.095.800, selama 17 bulan.
Tepatnya, uang muka atau DP sebesar Rp 3 juta, dan cicilan Rp 1.999 setiap bulannya.
Tentunya membuat PCX Electric jadi mahal, karena kita hanya menyewa, dan saat akhir penyewaan, motor tidak jadi milik kita.
Namun harus diingat, beberapa keunggulan dari motor PCX Electric.
Yang pertama, jelas emisi gas buangnya sangat minim, sehingga lebih cocok buat yang peduli lingkungan.
Selain itu, kita tidak perlu mengisi bensin, karena tinggal mengecas untuk isi ulang baterai lithium-ion di bagasinya.
Honda PCX Electric diklaim mampu melaju sejauh 69 kilometer dalam sekali charge.
Angka ini bisa didapat, karena Honda PCX Electric ini menggunakan dua buah baterai yang disebut Honda Mobile Power Pack dengan daya 48V.
Dan yang menarik dari PCX Electric, adalah biaya servisnya yang bisa lebih murah, dari motor PCX Biasa atau PCX Hybrid.
Loh kok bisa begitu?
Itu dikarenakan ada beberapa komponen mesin yang tidak ada di PCX Electric yang otomatis mengurangi biaya perawatan berkala.
"Coba kita lihat dari area mesin, itu seperti busi, filter udara dan filter oli kan tidak ada," bilang Endro Sutarno Technical Service Division PT. Astra Honda Motor (AHM).
"Lalu tidak ada CVT kan, maka tidak perlu ada biaya tambahan apapun untuk perawatan berkala," tambahnya.
"Paling part fast moving hanya di sekitar pengereman seperti kampas rem beserta minyak rem serta bohlam," jelas Endro.
Lalu apakah ada perlakuan khusus untuk PCX Electric dari segi perawatan?
"Tidak ada, sama seperti motor-motor Honda pada umumnya pengecekan berdasarkan kilometer saja," lanjut Endro.
"Seperti mulai dari 1.000 km, 6.000 km dan seterusnya," tambahnya lagi.
"Tentu saja harus ada mekanik khusus untuk perawatan PCX Electric, tapi untuk perawatan motor masih sama seperti PCX pada umumnya," tutup Endro.
Jadi tinggal memilih saja, pilih PCX Electric yang canggih dan tinggal cas, atau menggunakan motor konvensional, yang lebih murah harga belinya.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR