MOTOR Plus-Online.com - Musim hujan bagi pengendara motor bikin biaya maintenance bertambah.
Ada saja peranti rusak akibat kebanjiran atau terendam.
Salah satunya, tingkat responsif sistem pengereman.
“Biasanya rem belakang suka enggak pakem, atau ngebagel,” buka Anang Jumarli, Mekanik dealer Honda Festival di Perumnas II, Tangerang, Banten.
Baca Juga : Hebat! Video Trik Lolos dari Razia, Cuma Tunjukin Ini ke Polisi Tanpa Perlu Banting Motor
Baca Juga : Kawasaki Perkenalkan Motor Ninja ZX-10RR 2019, Siap Jegal Panigale V4R di WorldSBK
Usut punya usut, akar permasalahan tersebut berasal dari kotoran di master rem.
Hal ini disebabkan korosi.
Karat muncul akibat kotoran setelah melibas banjir.
Bintik-bintik pada piston master menghambat gerak piston tidak bebas, sehingga rem jadi seperti menekan busa atau bisa kebalikannya, keras.
Baca Juga : Jawaban AHM Kenapa Pasang Bendera Merah Putih Terbalik di Motor Moto2 Dimas Ekky?
Perubahan rasa pengereman menjadi lunak terjadi karena ada kebocoran pada sistem hidrolik.
Namun jikalau ditekan menjadi keras, itu akibat sistem pengereman tersumbat.
“Pengecekan dilakukan seputas master rem hingga kaliper.
Setelah piston master dibersihkan pakai bensin, biasanya mengganti sil master rem berikut minyak remnya juga,” tutur Anang.
Baca Juga : Untuk Melawan NMAX Dan PCX Ini Fitur Dan Teknologi Matic TVS 150
Sobat bikers harus hati-hati dalam mengganti minyak rem.
Jaga bagian sekitar tabung minyak rem dengan kain agar tetesan minyak rem tersebut tidak merusak bodi.
Begitu juga footstep pada motor penganut disc brake di roda belakang.
Sebab, kandungan glycol ether dan polyalkylene glycol yang ada dalam minyak rem dapat merusak cat.
Biaya servis komponen ini (rem) tergantung pada part yang rusak. Misal, sil master rem jebol.
Maka, kudu siapin deh kocek Rp 15 ribu - Rp 25 ribu. Sedangkan minyak rem baru, berkisar Rp 10 ribu.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 802 th 2014
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR