MOTOR Plus-online.com - Valentino Rossi memiliki cerita soal masa kecilnya dahulu ketika belum menjadi seorang pembalap profesional.
Banyak anak-anak di Italia bercita-cita ingin menjadi seorang polisi, astronot, dokter, atau pemadam kebakaran.
Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Valentino Rossi.
Saat diberi pertanyaan soal apakah cita-cita Valentino Rossi menjadi empat profesi tersebut atau sudah ingin menjadi pembalap profesional sejak kecil, dia pun menjawab berbeda.
Baca Juga : Video Oknum Polisi Bikin Geger Cikarang, Gak Paham AHO Tilang Pemotor Karena Kehabisan Alasan
Baca Juga : Kabar Gembira, Ada Cara Baru Tambal Ban Tubeless, Udah Gak Zaman Main Tusuk
"Sebagai seorang anak, saya memimpikan diri saya menjadi seorang sopir truk," kata Rossi yang dikutip dari Marca.
"Saya tak tahu mengapa saya suka ide tersebut, tetapi saya belum paham kala itu jika menjadi supir truk adalah sebuah pekerjaan yang sangat sulit," tutur dia menambahkan.
Lebih lanjut, ibu dari Rossi yaitu Stefania Palma sempat berpikir bahwa dia ingin Rossi menjadi seorang ilmuwan jika tidak menjadi pembalap profesional.
Mengenai pandangan dari sang ibu sendiri, Rossi pun menjawabnya dengan ucapan terima kasih.
Baca Juga : Kocak! Driver Ojek Online Naik Motor Antar Orderan, Pas Diperhatikan Kayak Ada yang Aneh
"Saya berterima kasih kepada ibu saya atas kepercayaan yang luar biasa sepanjang karier saya," ujar Rossi.
"Saya tidak tahu profesi ilmuwan apa yang bisa saya gapai.
Tetapi, pada sebuah kasus, saya ingin menemukan obat untuk menyembuhkan penyakit serius," kata Rossi.
Saat ini, Valentino Rossi sudah berusia 40 tahun dan sudah meraih berbagai prestasi prestisius sebagai seorang pembalap profesional.
Baca Juga : Ngeri! Ledakan Mirip Bom Disela Nobar Debat Capres di Istora Senayan, Satu Mobil dan Motor Rusak
Pembalap berjulukan The Doctor itu sudah meraih sembilan gelar juara dunia balapan yang mana tujuh di antaranya dia catatkan di kelas premier 500cc dan MotoGP.
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR