MOTOR Plus-online.com - Firman sering geber Yamaha Mio lansiran 2008-nya di jalan yang lengang hingga kecepatan lebih dari 100 km/jam.
Entah kenapa, belakangan top speed motornya hanya mentok saat jarum speedometer menunjukan angka 90 km/jam.
Untuk mengatasi masalah itu, Firman sampai ganti roller dan setting ulang karburator tetapi hasilnya tetap sama.
Usut punya usut, ternyata masalahnya karena Firman jarang mengecek kondisi filter udara pada motornya.
Baca Juga : Bikin Ngiler, Motor Honda Super Cub Street 2019, Harganya Menggoda Iman
Baca Juga : Waspada, Yamaha Makin Kencang di Hari Terakhir Tes Pramusim MotoGP Qatar
Setelah di cek, filter udara dipenuhi kotoran yang mengganggu aliran udara ke karburator.
Pantas saja kalau kerja mesin jadi bermasalah.
“Mesin bekerja melalui proses pembakaran. Untuk menciptakan pembakaran yang bagus butuh campuran bahan bakar dan udara yang pas di ruang bakar," buka Asep Risman punggawa Siliwangi Motor.
Baca Juga : Ajaib! Ternyata Balaclava Punya Fungsi Rahasia yang Bikers Enggak Tahu
Baca Juga : Tanpa Spesial Tools, Begini Trik Mudah Ganti Kampas Ganda Motor Matik
Kalau mengikuti pedoman pabrikan, penyaring udara ini musti diganti setiap 10.000 Km pemakaian.
Tapi, baiknya setiap melakukan servis atau penggantian oli mesin filter udaraikut dicek kondisinya.
Paling tidak, debu yang menempel dibersihkan menggunakan angin kompresor.
Harus dilakukan untuk memastikan tidak ada kotoran yang menumpuk dan mengganggu aliran udara ke ruang bakar.
Apalagi, filter udara motor sekarang menggunakan kertas yang diberi pelumas untuk menangkap debu.
Fungsinya memang bagus untuk membuat debu terperangkap dan tidak masuk ke ruang bakar.
Namun, pelumas itu juga bikin debu gampang menempel dan menumpuk di filter udara.
Jadi, rajin cek filter udara kalau enggak mau top speed motor tertahan.
Penulis | : | Arseen |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR