MOTOR Plus-online.com - Buat pengguna Honda CBR 250R lawas perlu tahu nih sama komponen kecil yang harganya cuma Rp 500 ini.
Soalnya, kalau korslet atau gosong, Honda CBR 250R bisa mogok alias gak mau menyala.
"Pengguna CBR 250R harus waspada sama dioda yang posisinya di kontak," kata Fajar Kurniawan dari Bangky Motor Sport (BMS) dikutip dari GridOto.com.
Memang fungsi dioda tersebut itu buat apa sih?
Baca Juga : Awas, SIM Pemotor Bisa Dicabut Bahkan Tidak Boleh Memiliki SIM Lagi Kalau....
Baca Juga : Peduli Marbot Masjid, Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Bagikan Motor
"Fungsinya kurang lebih sama dengan sekring, kalau ada arus pendek otomatis akan memutus arus," tambahnya di jalan Ir H. Juanda, Depok, Jawa Barat.
Meski harganya cuma Rp 500, masih banyak mekanik yang belum paham penanganan jika dioda kontak Honda CBR 250R putus.
"Sebab kalau dioda putus enggak seperti sekring, ECU masih normal, speedometer masih menyala, fuel pump juga masih bunyi ketika dikontak On," ujar Fajar.
"Cuma yang diputus itu arus dari koil, bisa distarter tapi motor enggak mau nyala. Cuma terdengar suara bendik dan dinamo aja," ungkapnya lagi.
Baca Juga : Kenapa Sarung Tangan Balap MotoGP Bikin Jari Kelingking dan Jari Manis Menyatu?
Menurut Fajar banyak yang salah vonis soal dioda Honda CBR 250R putus.
"Kalau enggak tahu bisa ganti semua, mulai dari busi, koil sampai fuel pump," tambahnya.
Biasanya dioda kontak Honda CBR 250R mati disebabkan karena salah pasang aksesoris.
"Biasanya yang kena itu diodanya terlebih dahulu, kalau sudah begitu lebih baik bongkar kontak pakai kunci L bintang kecil," ujar Fajar Kurniawan.
Baca Juga : Gak Basa-Basi, Pedrosa Main ke Markas KTM, Langsung Bahas Riset Motor
"Ganti dengan baru, beli di toko elektronik, harganya enggak sampai Rp 500," pungkasnya.
Buat pemilik Honda CBR 250R tampaknya harus hati-hati saat pasang aksesori.
Nah, kalau sampai menemukan gejala seperti di atas, coba dioda kontak terlebih dahulu ya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR