MOTOR Plus-Online.com- Ada regulasi unik di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production 250 cc (AP250).
Di kelas ini kem di wajibkan pakai standar pabrik tanpa ubahan.
Namun, untuk pelek bebas mau pakai apa. Ini bikin balap menjadi mahal.
Sebab, pelek berbahan aluminium forged saja banderolnya hampir satu motor sport 250 cc.
Baca Juga : Video Detik-detik Pembalap Hilang Kendali Tabrak Pagar, Penonton Terkapar, Area Sirkuit Mencekam
Baca Juga : Cuma Bawa Benda Ini, Pengendara Motor Langsung Diciduk di Tanjung Priok
Nah, sebenarnya untung mana jika diaplikasi di motor.
Ganti kem racing atau ganti pelek enteng? “Menurut saya mending ganti kem dibandingkan pakai pelek ringan.
Sebab,ganti kem jauh lebih murah. Kalau olahan kemnya bagus, lari motor juga lebih cepat dari ganti pelek mahal.
Tinggal pintarnya mekanik dalam mengolah kem,” ucap Abdul Malik, tuner tim Yamaha Traxx-D TJM Bien Racing.
Baca Juga : Waspada, Gara-gara Sil Pompa Oli Yamaha Scorpio Copot, Ruginya Bisa Jutaan Rupiah
Pelek racing dengan bobot yang ringan memang punya banderol sangat mahal.
Untuk merek top seperti Galespeed atau Marchesini, banderolnya kisaran Rp 25 – 30
juta lebih.
Bobot pelek racing ini umumnya 30% lebih ringan dibanding pelek standar.
Makanya, cukup membantu dalam mempercepat kerja mesin.
Baca Juga : Bom Meledak Gegerkan Pemotor dan Warga Sibolga, Guncangan Hebat Usai Densus 88 Tangkap Terduga Teroris
“Meski beda bobotnya tidak terlalu banyak tetap berpengaruh besar. Sebab, bobot yang dikurangi pada roda bukan di bodi atau rangka.
Dengan roda yang ringan kerja mesin ikutan ringan.
Kalau di sirkuit besar seperti Sentul, pakai pelek ringan catatan waktu bisa lebih cepat sekitar 1 detik. Handling juga lebih ringan.
Namun, harganya itu yang sangat mahal,” ucap Hendriansyah, juara Nasional Sport 250 cc.
Baca Juga : Video Tabrakan Maut Terjadi di Bantul, Motor Hangus Terbakar, Dua Orang Terjebak Kobaran Api
Untuk harga kem memang jauh lebih murah. Kita ambil contoh lagi kem Yamaha YZF-R25. Untuk yang model racing dibanderol kisaran Rp 2-3 juta sepasang.
Jika dibandingkan dengan harga pelek forged yang ringan, berarti 1 pelek setara 10 pasang kem racing. Jauh lebih irit pakai kem racing.
“Kalau ganti kem itu, horse power motor lumayan terdongkrak. Karakter mesin juga bisa diset seperti kemauan mekanik dan rider.
Otomatis kalau dipakai balap catatan waktunya juga bisa lebih baik,” tambah Widya Krida Laksana alias Gendut, mekanik Yamaha Yamalube NHK IRC Bahtera Racing Team.
Baca Juga : Tegang! Video Penangkapan Maling Motor di Banjarmasin, Pelaku Nyaris Tewas Dihajar Balok
Pria yang akrab disapa Gendut juga menjelaskan kalau penggantian kem tidak membuat mesin gampang rusak.
“Asalkan semua setingannya sesuai mesin tetap awet.
Tidak banyak terlalu berpengaruh dengan daya tahan mesin kalau ubahannya tidak terlalu ekstrim,” tutup Gendut.
Nah, dari perbincangan MOTOR Plus,semua memang kembali lagi ke harga.
Baca Juga : Kemenangan Dikecam Karena Komponen Ilegal, Ini yang Akan Dilakukan Ducati di MotoGP Argentina
Karena harga pelek yang terlalu mahal, banyak mekanik yang lebih memilih ubah kem dibandingkan ganti pelek mahal.
Sebab itu tadi,selisih harga keduanya memang terlalu jauh.Apalagi, ada juga yang bilang kalau ubah kem bisa lebih cepat dibanding ganti pelek.
Tapi, semua tergantung kondisi mesinnya juga, tul gak?
Plus sesuaikan pula dengan isi kantong sobat!
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 911 th 2016
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR