Baca Juga : Kapok, Video 2 Remaja Maling Helm Tertangkap di Jambi, Pelaku Dipaksa Tidur Bareng Mayat
“Setiap servis CVT, part ini sebaiknya dibersihkan dari gemuk yang lama, lalu olesi gemuk baru,” jelas Agus.
Gejala yang biasa dirasakan bila bagian ini kekurangan pelumas, yakni lari motor sedikit tertahan dan muncul bunyi kasar di CVT bagian belakang.
Penggunaan motor yang kasar juga turut menyumbang cepat rusaknya part ini.
Baca Juga : Tren Bensin Dingin di Balap Dunia, Bagaimana Pengaruh ke Mesin dan Performa Motor?
“Kalau didiamkan, lama-lama akan membuat jalur lintasannya termakan!
Karena pin mengikis lintasannya itu,sehingga jadinya oblak parah.
Pin juga rawan keluar dan tersangkut di pulley. Efeknya, V-belt bisa putus,” wantinya.
Oh iya, saat servis CVT juga harus memperhatikan seal atau O ring pada pulley belakang. Bila terlihat ada gemuk yang lolos keluar, bisa dipastikan seal dan O ring sudah rusak dan harus diganti.
“Sebaiknya lakukan perawatan CVT setiap 4.000 km,” tutup Agus.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 954 th 2017
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR