MOTOR Plus-Online,com- Ban dalam bocor memang menyebalkan apalagi ditambal dengan cara tidak wajar enggak lama dipakai, eh bocor lagi.
Konon katanya sering dialami motor yang ban dalamnya ditambal Tip Top.
Itu tuh, material tambal ban instan yang tinggal tempel di bagian yang bocor, apa benar seperti itu?
Syahroni tukang tambal ban sekaligus setel pelek menuturkan, tidak semua tambal Tip Top itu jelek daripada tambal model bakar.
Baca Juga : Konsumen Dipersulit Beli Motor Baru Secara Tunai di Dealer Honda, Pihak AHM Bilang Hoax
Baca Juga : Diam-diam Menghanyutkan, Pembalap Ini Wajib Diwaspadai di MotoGP Argentina 2019
“Cuma, material Tip Top sekarang susah dicari dan mahal kalau produk yang berkualitas Makanya pakai sistem bakar,” ucap pebengkel di Jl. Raya Gandul, 13B, (depan Pusdiklat Kehakiman), Depok.
Menurut Roni sapaan Syahroni, tambal pakai Tip Top jadi tidak bagus dapat disebabkan produk kurang berkualitas atau proses pemasangan tidak tepat.
Sebab kalau proses pamasangan benar, lem Tip Top juga bisa kuat.
“Bahkan untuk produk paling bagus macam merek Maruni seharga Rp 24 ribuan isi 48 biji, kalau dipasang benar bisa robek ban dalam jika dicabut lagi.
Baca Juga : Makin Santer Kehadiran Motor Trail Suzuki, Speedometer Digital, Harga di Bawah Rp 30 Jutaan
Kalau yang biasa, kena panas terbuka pinggirnya,” lanjut pria asli Brebes, Jawa Tengah ini.
Tapi, semua kembali pada cara pemasangan Pastinya, bagian yang bocor harus bersih juga berpori setelah diampelas.
Begitu juga tambal ban model bakar.
Jika prosesnya tidak tepat, meski sudah dipanaskan, kompon atau material penambal ban belum tentu homogen dengan ban aslinya.
Baca Juga : Terungkap, Alasan Kakorlantas Dukung Larangan Pemotor Merokok di Jalan, Rp 750 Ribu Melayang
Paling benar, bagian ban yang bocor terlebih dahulu dibersihkan dan berpori, dikasin cairan khusus perekat kompon sebelum dilapis lembar alumunium dan dipanaskan.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 642 th 2011
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR