MOTOR Plus-Online.com- Apa yang dilakukan Yap Chin King di Yamaha RX-King milik Adi Suryawan cukup menarik.
Yaitu, mengubah sistem kerja tuas kopling yang tadinya mekanis menjadi hidrolik.
Jadi, enggak butuh kabel kopling untuk mendorong stut kopling.
Peran itu, kini digantikan cairan minyak rem.
Baca Juga: Adik Marc Marquez Bakal Gabung Tim Pramac Ducati, Posisi Jack Miller di Ujung Tanduk
Nantinya, minyak rem itu akan mendorong piston ke stut kopling agar mangkuk kopling membuka.
“Selain kinerja ringan, akselerasi juga lebih spontan,” ungkap pemilik workshop King’s Motor Sport (KMS) di Jl. Anyar Raya No.8, Jelambar, Jakarta Barat.
Untuk mengubah sistem kerja kopling ini, dibutuhkan beberapa spare part master rem belakang variasi milik skubek.
Ya, master rem di sisi kiri ini sudah pakai sistem hidrolik.
Misalnya, merek Kitaco.
Slang rem, pakai yang model kawat jangan yang karet mudah melar, saran pria disapa Aking itu. Lalu, kaliper rem milik Mio yang satu piston.
Nantinya, kaliper ini yang berfungsi sebagai perantara pendorong stut kopling.
Terakhir, kampas kopling, rumah kopling dan kaki empat milik Honda Tiger.
Baca Juga: Street Manners: 5 Trik Motor Modifikasi Aman dan Kebal Tilang Saat Dibawa Mudik Lebaran
Sedang lawan kaki empat, pakai punya Honda Grand itu karena sistem stut diubah RX-King dari sisi kiri, sedang Honda series dari sisi kanan.
“Tapi, kalau ubahan ini dipakai di motor Honda, enggak perlu beli kopling set.
Tinggal pasang kaliper di bak kopling aja,” kata pria asli Bangka yang bisa dikontak melalui 0816-115-1329.
Proses pembuatan yang dilakukan bisa makan waktu satu minggu. Biaya pun sekitar Rp 1,5 juta.
Baca Juga: Video Detik-detik Polisi yang Menyamar Bubarkan Balap Liar, Baru Mau Start Joki Langsung Didorong!
Tapi, kalau di motor Honda, hanya sekitar 2–3 hari biaya pun lebih murah karena tidak perlu beli kopling set, kan ungkap Aking yang berusia 37 tahun itu.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 647 th 2011
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR