MOTOR Plus-Online.com- Sistem pengabut bahan bakar yang menggunakan karburator perlahan ditinggalkan.
Digantikan sistem injeksi Lalu, bagaimana kiat membeli motor bekas (motkas) yang sudah menggunakan sistem injeksi?
Membeli motor injeksi, tidak semudah motor karburator.
Karena, sistem injeksi dilengkapi berbagai sensor.
Baca Juga : Akhirnya Terungkap Dealer Motor Mempermainkan Konsumen Demi Keuntungan
Baca Juga : Kronologis Pengantar Jenazah Arogan, Pemilik Mobil Minta Maaf Namun Tetap Dipukuli
Mulai Engine Oil Temperature, Engine Coolant Temperature, Throttle Position (TP), Ignition Pulse Generator dan O2 Sensor.
Di Honda misalnya, menggunakan teknologi Programmed Fuel Injection (PGM-FI).
Untuk mengetahui sensor pada injeksi bermasalah atau tidak, diketahui dengan lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp).
Ada gambar mesin, atau dikenal juga dengan sebutaan check engine.
Baca Juga : Dipersulit Saat Membeli Motor Secara Tunai, Konsumen Bisa Langsung Mengadu ke Sini
Caranya kunci kontak di posisi ON, dan lampu akan menyala selama 2 detik, lalu mati. Bila berkedip berarti ada masalah pada sensor.
Setiap kedipan ada artinya.
Bagi yang tidak hafal dengan jumlah kedipan, atau motor injeksi yang tidak dilengkapi MIL, ada cara mengatahui gejala injeksi bermasalah.
“Paling presisi harus dengan alat. Di Kawasaki namanya Kawasaki Diagnostic System 3.
Baca Juga : Miris, Video Iring-iringan Pengantar Jenazah Blokir Jalan Sambil Teriak, Mobil Warga Dipukuli
Di situ terbaca semua problem kendaraan injeksi,” ujar Freddyanto Basuki, Manajer Promosi Kawasaki yang jebolan Departemen Teknik ini.
Tapi kalau tidak punya alat, sobat bisa mendeteksi melalui langsam motor.
Injeksi bermasalah akan susah langsam.
Biasanya dipicu penumpukan kotoran di throttle body yang mengerak.
Kerak di throtle body akan menggangu kinerja katup kupu-kupu. Otomatis aliran bahan bakar ke ruang bakar terganggu.
Baca Juga : Jeritan Pilu Konsumen Honda Dan Yamaha Bikin Ngenes Seperti Dipermainkan
Makanya, jadi susah langsam Berikutnya dengan membuka gas spontan di rpm menengah sekitar 3.000 rpm.
Bila power tiba-tiba ngok, lalu naik lagi, pasti ada masalah sensor bahan bakar.
Setidaknya ada tiga hal, kesalahan sistem operasi pompa, masalah sistem pasokan atau di penyaring injector yang tersumbat.
Cara berikut melihat konsumsi bahan bakar.
“Sistem injeksi pengabutan lebih sempurna dibanding karbu.
Bila bahan bakar masih dirasakan boros, berarti injeksi bermasalah.” yakin Freddy.
Artikel ini sudah dimuat di Tabloid MOTOR Plus edisi 709 th 2012
Source | : | MOTOR Plus |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR