Baca Juga : Ini Kronologi Kecelakaan Ayah Uut Permatasari Yang Membuatnya Sedih
"Terutama, memotong bagian sub frame dan membuat ulang bagian tersebut supaya bentuknya rata dengan tangki dan jok,” bebernya.
Kedua adalah desain, meski bentuknya punya satu garis merah yang sama, namun adakalanya memikirkan kembali part-part pendukung yang bisa membuat kental dan cantik motor ini.
“Seperti, desain fairing yang mau menggunakan full atau half fairing. Lalu, bahan fairing mau menggunakan fiberglass atau plat galvanis. Serta part pendukung seperti headlamp, stoplamp, dan part lainnya,” jelas Iyus.
Setelah desain matang, lanjut ke proses pengerjaan.
Beberapa komponen motor perlu diubah, seperti jok, rangka, dan kaki-kaki.
Baca Juga : Sadis Honda C70 Jadul Dipasangi Mesin Daytona 200 cc Mantaf Kuy
Sesuaikan part tersebut dengan ciri khas cafe racer.
Biasanya, yang menjadi perhatian adalah riding position yang merunduk karena posisi setang berada di bawar segitiga atau underyoke sehingga rata dengan jok.
Part lain yang diperhatikan adalah suspensi.
Untuk menciptakan kesan retro, bisa menggunakan suspensi depan teleskopik.
Baca Juga : Kocak! Driver Ojol Kreatif, Kaca Spion Ternyata Punya Fungsi Lain, Tempat Kopi
Desain ban pun disesuaikan, seperti penggunaan ban yang punya profil membulat layaknya donat.
“Urusan ban, sesuaikan motor dengan medan yang akan dilalui sehari-hari. Jangan korbankan keselamatan hanya untuk kecantikan semata,” usul pria yang telah dikaruniai seorang putri ini.
Terakhir, tentukan budget yang akan dikeluarkan untuk membangun motor ini.
Pastikan, budget yang sobat siapkan cukup hingga project ini selesai.
Baca Juga : Belum Juga Yamaha NMAX Facelift Keluar, Honda PCX Tampang Baru Nongol
Jangan sampai kehabisan dana di tengah jalan saat proses modifikasi sedang berjalan.
Tentunya, selalu konsultasikan budget kepada sang builder masing-masing.
“Biasanya, gue selalu mendiskusikan kepada customer. Antara budget yang telah disediakan, dengan kualitas part, bahan baku dan aksesoris pendukung yang akan digunakan,” tutup pria yang punya workshop di Jl. Swatantra V/50, Jatiasih, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR