MOTOR Plus-online.com - Meski terdengar sepele, namun pengisian bensin yang kurang benar bisa menimbulkan kerugian atau masalah gawat.
Widijanto, Technical Instructor PT MPM Surabaya mengatakan, kadang ditemukan air di dalam tangki karena waktu isi bensin cuma separuh saja.
“Sehingga separuhnya lagi terisi udara sehingga terjadilah kondensasi yang bisa membuat tangki karatan atau keropos,” kata Widijanto.
Namun demikian, isi full tank sampai bensin luber pun bisa membawa masalah lain yang lebih serius.
Baca Juga : Sering Mencampur Bensin Pertalite dengan Pertamax Bikin Piston Bolong? Mitos atau Fakta
Baca Juga : Geger Motor Yamaha Mio Isi Bensin 7,9 Liter, Ini Tanggapan Pihak Pertamina
Selain sirkulasi udara dan bahan bakar terganggu, bisa juga jadi pemicu bahaya kebakaran!
“Ketika bensin ini meluber ke bawah, bisa saja mengenai kabel-kabel kelistrikan di bawah tangki," kata Supriyono dari bagian teknikal bengkel resmi Suzuki Indrapura, Surabaya. Ini bisa menjadi pemicu kebakaran, sebab kabel kelistrikan ini sudah dialiri listrik oleh aki, meskipun motor dalam keadaan statis (mesin mati),” buka Supriyono.
Lha terus yang benar seperti apa?
Baca Juga : Marc Marquez Kena Tipu, Dibilangnya Wawancara, Malah Ketemu Idolanya
Supriyono kembali menjelaskan, “Isi bensin dengan menyisakan sedikit ruang hingga batas bibir tangki supaya masih ada udara yang masuk untuk sirkulasi.”
Karena alasan itulah, pada tutup tangki terdapat ventilasi atau lubang kecil dengan letak variatif.
Tujuannya ya supaya ada udara masuk sehingga bahan bakar bisa bersirkulasi dengan baik.
Suplai bahan bakar ke mesin pun normal.
Baca Juga : Begini Tampang Motor Balap Galang Hendra, Siap Balap Di WSSP300 Aragon
Baca Juga : Demak Heboh! Wanita Tidur Di Atas Kuburan, Gak Terima Anak Jadi Korban Tabrak Lari
Pada kesempatan ini Supriyono juga menyalahkan sebagian pemilik motor.
Pemilik motor sering melakukan ritual menggoyang-goyang motor supaya tangki terisi penuh.
“Kadang ada juga yang secara tidak sadar memasang standar tengah.
Meski saat diisikan bensin tidak sampai luber, tapi ketika standar tengah ini diturunkan dan kedua roda kembali menapak tanah, maka besar kemungkinan bensin akan luber.
Sebab ketika standar tengah dipasang, posisi motor biasanya jomplang ke depan.
Posisi kedua roda tidak sejajar,” terang Supriyono.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR