Baca Juga : Bos Honda Akui Lemas dan Pasrah Lihat Performa Jorge Lorenzo, Insiden Salah Pencet Tombol
Padahal, jika kem dirancang buat mesin kompetisi yang umumnya bagian cylinder head sudah dioprek sana-sini, sudah pasti profilnya akan dibuat beda dari yang didesain bagi mesin harian.
Misalnya, sudut kemiringan klep sudah diubah.
Atau, kem tersebut butuh penyesuaian lagi kayak harus ganti per klep yang lebih keras guna menghindari terjadinya floating (gerakan klep ngambang) di putaran tinggi.
Lainnya, perdalam coakan klep di piston dan sebagainya.
Baca Juga : Awas Bro, Sebelum Piston Motor Bolong, Bagian Ini Pecah Karena Gonta-Ganti Bensin
“Kalau mau aman, sebelum mesin dihidupkan dan setelah kem dipasang, cek dulu buka-tutup klepnya. Mesin diputar pelan-pelan secara manual lewat kruk as. Trus, rasakan apakah klepnya mentok ke piston atau tidak. Terutama saat kem pada posisi overlapping,” saran Opi, mekanik Ultraspeed Racing di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Oh iya, overlapping kem itu, kondisi dimana klep in dan ex sama-sama dalam posisi terbuka.
Terjadi saat langkah buang, dimana klep ex dalam posisi mau menutup, sementara klep in mulai membuka.
“Nah, itu posisi ideal untuk ngecek kem yang dipakai aman atau tidak, coba tekan pelatuk klepnya (baik yang in maupun ex) pakai obeng. Jika pelatuknya enggak mau turun, artinya antara klep dengan pucuk piston tidak ada gap,” terang Opi.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR