MOTOR Plus-online.com - Pada dua seri terakhir MotoGP musim 2019, penampilan pembalap baru Repsol Honda, yaitu Jorge Lorenzo memang tidak memuaskan.
Pembalap asal Spanyol tersebut hanya mampu finis ke-13 di MotoGP Qatar dan ke-12 pada MotoGP Argentina kemarin.
Hasil negatif yang didapat Lorenzo di MotoGP Argentina makin parah usai dirinya salah pencet tombol pit limiter.
Padahal sebelumnya, banyak yang menilai karir Jorge Lorenzo akan semakin gemilang bersama Honda.
Baca Juga : Enggak Sangka, Bocah Hacker Yang Belikan 2 Sepeda Motor Untuk Orang Tuanya Ternyata Punya Misi Mulia
Baca Juga : Viral, Bocah 15 Tahun Jadi Hacker, Langsung Belikan 2 Motor Buat Orang Tuanya
Jorge Lorenzo seperti ancaman untuk semua tim pabrikan saat pindah ke Honda.
Kebayang Honda sudah punya Marc Marquez yang ganas di trek dan berhasil menjadi lima kali Juara Dunia MotoGP.
Memang serangkaian cedera yang dialami memang masih dirasakan oleh Jorge Lorenzo.
Lalu apakah jebloknya performa Jorge Lorenzo juga dipengaruhi oleh nilai kontrak yang berkurang drastis dari sebelumnya?
Pada musim pertama saat bergabung dengan Ducati di 2017 lalu, nilai kontrak Jorge Lorenzo untuk satu musim sekitar Rp 12 juta Euro atau setara dengan Rp 177 milyar pada saat itu.
Lalu di tahun kedua bersama Ducati kontraknya menurun menjadi 8 juta Euro.
Nah ketika bergabung dengan Honda, nilai kontrak Lorenzo semakin menurun jauh, yaitu 4 juta Euro per musim.
Kalau dikonversi ke Rupiah, kontrak tersebut sebesar Rp 63,5 milyar lebih.
Baca Juga : Gimana Bos Honda Enggak Lemas, Jorge Lorenzo Merugikan Repsol Honda Rp 6,6 Milyar
Melihat selisih nilai kontrak yang cukup drastis tersebut, bisa jadi ha tersebut adalah salah satu alasan menurunnya performa Lorenzo di Honda.
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR