MOTOR Plus-online.com - Kecelakaan motor tunggal yang melibatkan sebuah ranting pohon mahoni terjadi di jalan raya Jalur Modo-Bluluk, Desa Mojorejo, Lamongan, Jawa Timur (11/4/2019).
Seorang pemotor bernama Andika Priyandana (34) meninggal dunia setelah tertimpa ranting pohon mahoni kering.
Korban saat itu tengah melaju di jalan raya hutan jalur Modo-Bluluk.
Dari penuturan dua orang saksi, Edi (40) dan Sukat (43), peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB.
Baca Juga : Wuih, Nikita Mirzani Pamer Motor Hadiah Dari Vicky Nitinegoro, Harganya Gak Nahan
Baca Juga : Kapolri Perintahkan Tangkap Debt Collector Jelang Pilpres Dan Pileg 2019
Jasad korban pemotor yang tewas tertimpa ranting pohon mahoni
Korban yang mengendarai Yamaha V-ixion dengan nopol S 3224 IH dari arah Selatan ke Utara melaju dengan kecepatan tinggi.
Kemudian ketika melintas di tempat kejadian, tiba-tiba ada ranting kayu Mahoni kering sebesar ibu jari kaki dan panjang antara 2 meter patah dan jatuh tepat menimpa korban.
Celakanya, ujung dari ranting kayu mahoni tersebut tepat mengenahi leher korban sampai tembus ke dalam rongga.
Korbanpun kemudian terjatuh ke bahu jalan dan tak jauh terlepas dari motor yang dikendarainya.
Baca Juga : Hasil FP2 MotoGP Amerika 2019, Vinales Kalahkan Marquez, Rossi Menyusul
"Korban meninggal dunia di TKP," kata Kapolsek Modo Lamongan, AKP Dwi Narwito dilansir dari Surya.co.id.
Ketika AKP Dwi Narwito datang ke TKP bersama sejumlah anggota polsek, didapati korban telah meninggal dengan posisi telentang di bahu jalan.
Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Modo.
"Kami mintakan visum jasadnya," ucap Dwi.
Baca Juga : Yamaha NMAX 2019 Masih Pakai Sok Belakang Tabung, Ini Keunggulannya
Dwi Narwito memastikan, kematian korban akibat paru-paru dan jantung tertembus ranting kayu mahoni.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kronologi Pegawai Kecamatan Sukorame Lamongan yang Tewas setelah Tertimpa Pohon Mahoni Sebesar ini
| Source | : | Surya.co.id |
| Penulis | : | Fadhliansyah |
| Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR