MOTOR Plus-Online.com- Masih banyak orang yang belum tahu waktu yang tepat mengganti oli sokbreker motor.
Apalagi oli sokbreker ini tidak bisa terlihat oleh mata dengan mudah.
Ini berbeda dengan oli mesin atau minyak rem yang bisa terlihat perubahan warnanya jika sudah minta diganti.
Meski tertutup, ternyata ada cara untuk mendeteksi oli sokbreker yang kualitasnya sudah menurun.
Baca Juga : Jalan Antasari Mencekam, Video Gerombolan Geng Motor Tebar Ancaman, Bacok Orang Lewat
Baca Juga : Nyender Nahan Tangis, Driver Ojol Kebingungan Kena Order Fiktif, Makanan Seharga Rp 1 Juta Gak Ditebus
Biasanya muncul gejala-gejala yang bisa kita rasakan ketika motor diajak riding.
"Kalau rebound atau efek balik dari sokbreker sudah mulai cepat, itu tandanya harus diganti olinya," buka Agung Prayitno, owner JGP Racing di bilangan Cidodol, Jakarta Selatan.
"Ciri lainnya yaitu kalau sokbreker sudah mantul-mantul ketika digunakan. Karena normalnya sokbreker hanya satu kali bantingan," tambahnya.
Tapi sokbreker yang sudah mantul-mantul bisa jadi indikasi ada kebocoran oli sokbreker.
Baca Juga : Buat yang Cari Barang Mulus, Honda Legenda Bodi Astrea Grand Dijual, Minus Pajak Tidur
Baca Juga : Suzuki Bakal Rilis Motor Sport 250 cc Terbaru, Apakah GSX-R250?
"Cek saja apakah ada rembesan di sekitar sokbreker. Kalau ada berarti harus diservis juga," lanjut Agung.
Memang berapa sih normalnya jangka waktu penggantian oli sokbreker?
"Sebenarnya normal bisa mencapai 3-4 tahun pemakaian atau sekitar 30.000 Km," terangnya lagi.
"Tapi, itu semua tergantung dari kondisi jalan yang dilewati. Kalau cukup rusak seperti banyak lubang dan lainnya itu juga bisa mempengaruhi usia oli sokbreker," tambahnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR