MOTOR Plus-online.com - Meski sudah ditinggalkan, motor 2-tak masih digemari bikers, terutama penyuka trabasan.
Sayangnya, motor 2-tak diklaim konsumsi BBM yang boros, serta harus mencampur oli samping secara berkala.
Namun tahukah brother, kalau KTM sudah membuat teknologi injeksi elektronik, buat motor 2-tak mereka?
Penggunaan teknologi injeksi, membuat kelemahan motor 2-tak jadi berkurang, yuk simak ulasannya.
Baca Juga : Kecelakaan Fatal Bikin Macet Jalur Pantura, Atap Honda Brio Terlipat Hantam Truk Pengangkut Honda Scoopy
Baca Juga : Jelang Operasi Zebra 2019, Boleh Gak Sih Pemotor Tanyakan Surat Tugas Polisi?
KTM menamai sistem injeksi untuk motor trail 2-taknya, dengan nama Transfer Port Injection (TPI).
Saat ini sudah beberapa motor trail 2-tak KTM, yang sudah menggunakan TPI.
Kebanyakan tipe Enduro, seperti KTM 250 EXC TPI, KTM 300 EXC TPI, dan KTM 250 XC-W TPI.
Sebagian sudah masuk Indonesia, dan dipasarkan oleh 2Wheelies, spesialis KTM trail di Indonesia.
Lalu, apa yang membedakan motor trail 2-tak injeksi KTM dengan motor trail 2-tak lainnya?
"Kalau injeksi ya sudah pasti menggunakan ECU sebagai otak dari motor trail," sebut Alex Samosir, Owner 2Wheelies.
Apa saja bagian yang diatur oleh ECU TPI di motor trail 2-tak injeksi KTM?
"Pertama semprotan bahan dari injector ke ruang bakar," tambahnya di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca Juga : Gak Hanya Vario di Demak, Nih Daftar Kasus Motor Misterius, Ada yang Dibuang Turis
Membuat konsumsi BBM-nya lebih efisien, karena diatur secara presisi oleh ECU.
"Kemudian karena ini motor 2-tak, ECU juga mengatur semprotan oli samping,"
Oli samping sendiri, masih dipakai di motor trail 2-tak KTM untuk dicampur dengan BBM.
"Nah, karena sudah diatur suplainya ke ruang bakar oleh ECU, jadinya oli sampingnya otomatis," ujar pria yang akrab disapa Alex ini.
"Jadinya bikers enggak perlu lagi, nyampur ke tangki bahan bakar," ungkapnya.
Kemudian, bagaimana dengan asap yang dihasilkan mesin motor trail 2-tak injeksi?
Karena kita tahu, ciri khas mesin 2-tak sudah pasti mengeluarkan asap putih dari knalpotnya.
"Ya namanya motor trail 2-tak pasti berasap, tapi enggak setebal motor 2-tak konvensional yang yang pakai karbu," tutupnya.
Wah, kalau teknologi ini bisa ditiru banyak produsen lain, bisa jadi motor 2-tak bakal bangkit lagi.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR