Beberapa pembalap seperti Jorge Lorenzo, awalnya kurang menyukai airbag di wearpack.
Lorenzo tidak suka karena akibat airbag, wearpack jadi tidak fleksibel, menyulitkan saat bermanuver.
"Namun saat ini sudah lebih ringkas, dan hanya keluar di bagian tertentu," sebut Jeremy Appleton.
Saat crash, bagian pundak, punggung, lengan, hingga kaki pembalap akan terlihat menggembung.
Baca Juga : Waspada, Ini Beberapa Lokasi Razia Polisi Operasi Keselamatan 2019
Baca Juga : Rem Blong Penyebab Kecelakaan Fatal di Jalur Pantura, Honda Brio Ringsek Gak Berbentuk
"Airbag akan menyala dan menggelembung sampai 4-5 cm," tutup Jeremy Appleton.
Ketika mendeteksi pembalap crash, prosesor akan menyalakan airbag dengan kecepatan 8 milidetik.
Lalu airbag akan mengembang secepat 0,05 detik, dan terus menyala sekitar 5 detik.
Jika sudah 25 detik, airbag akan kempes, memudahkan pembalap bergerak.
Source | : | Redbull.com,Alpinestars |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR