Bandung Mencekam, Video Polisi Tangkap Penyusup, Jurnalis Jadi Korban Intimidasi, Puluhan Motor Ditinggalkan

Ahmad Ridho - Kamis, 2 Mei 2019 | 08:45 WIB
IG @warung_jurnalis
Demo di Bandung ricuh, penyudup ditangkap, polisi juga intimidasi wartawan.

MOTOR Plus-online.com - Demo buru atau May Day rutin digelar setiap tanggal 1 Mei.

Gelaran demonstrasi para buruh serentak di seluruh wilayah di Indonesia.

Dengan beragam tuntutan, para buruh mendatangi pusat kota dengan bus atau motor.

Beragam kejadian terangkum di demo buruh yang terjadi pada Rabu (1/5/2019) kemarin.

Baca Juga : Cewek Mendadak Klepek-klepek, Ariel Noah Turing ke Salatiga Naik BMW R nineT, Gayanya Gak Nahan

Baca Juga : Selain Mesin Lebih Besar, Motor Kawasaki KLX 230 Akan Pakai Teknologi Canggih Ini

Di Bandung Jawa Barat, suasana demo yang tenang mendadak ricuh dan mencekam.

Puluhan anggota polisi meburu gerombolan pemuda berpakaian serba hitam.

Rupanya gerombolan ini bukannya buruh, tapi penyusup yang akan mengacaukan jalannya demo di Bandung.

Polisi mengamankan sekelompok remaja berpakaian hitam-hitam yang mencoba menyusup aksi buruh di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (1/5/2019).

Baca Juga : Video Detik-detik Demo Buruh Diwarnai Aksi Brutal Rusak Pagar di Tosari, Pemotor Putar Balik

Sekelompok remaja yang identik dengan pakaian serba hitam itu dijaring petugas di beberapa titik sekitar Gedung Sate.

Gerombolan pemuda ini didominasi siswa SMP, SMA hingga mahasiswa.

Dari video yang diunggah, ratusan pemuda kocar-kacir diburu polisi.

Sementara itu puluhan motor juga ditinggalkan pemiliknya karena takut ditangkap polisi.

Baca Juga : Ngeri, Yamaha Byson Tabrak Pagar Kawat Berduri, Polisi Kesulitan Mengeluarkan Motor, Korban Terluka

Jurnalis jadi korban intimidasi

Disela-sela demo di Bandung, saat polisi membubarkan gerombolan remaja berpakaian serba hitam, jurnalis juga jadi korban kekerasan polisi.

Dikutip dari akun Instagram @warung_jurnalis, kronologis fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza) sedang meliput peringatan hari buruh internasional yang berpusat di Gedung Sate. 

Sekitar pukul 11.30, Reza dan Prima berkeliling sekitar Gedung Sate untuk memantau kondisi pergerakan massa buruh yang akan berkumpul di Gedung Sate.

Baca Juga : Gimana Cewek Gak Klepek-klepek, Segini Harga Helm yang Dipakai Ariel Noah Saat Turing ke Salatiga

Saat tiba di Jalan Singaperbangsa, sekitar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam. 

Reza dan Prima mengaku melihat massa berbaju hitam tersebut dipukuli oleh polisi.

Melihat kejadian tersebut, keduanya langsung membidikan kamera ke arah kejadian tersebut.

Setelah pindah lokasi untuk mengabadikan gambar yang lain, Reza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi.

Baca Juga : Pertamina Buka Suara Peruntukan Bensin Sesuai Grade Mesin Motor

Menurut Reza polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung. 

Menurut Reza anggota Tim Prabu itu menggunakan sepeda motor Klx berplatnomor D 5001 TBS
Saat dipiting, Reza dibentak dengan pertanyaan “dari mana kamu?” Reza langsung menjawab “wartawan”.

Lalu menunjukan id pers nya.

Kemudian polisi tersebut malah mengambil kamera yang dipegang Reza sambil menginjak lutut dan kaki kanannya.

Baca Juga : Kronologis Video Bus Nyelonong di Puncak, Korban Mencapai 5 Orang

“Sebelum kamera diambil juga udah ditendang-tendang. Saya memepertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis,” kata Reza. 

Kaki kanan Reza menglami luka dan memar. 

Setelah menguasai kamera Reza, polisi tersebut menghapus sejumlah gambar yang sudah diabadikan Reza. 

Sedangkan Prima Mulia mengalami hal yang sama.

Baca Juga : Tanjakan Puncak Mencekam, Video Detik-detik Bus Nyelonong Mundur, Pemotor Kocar-kacir Nyaris Terlindas

Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi.

Dia diancam dan foto-fotonya dihapus. 

Simak videonya di bawah ini:

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

SAAT MELIPUT MAYDAY, JURNALIS JADI KORBAN INTIMIDASI - - Kronologis : kekerasan terhadap jurnalis di hari buruh internasional di Bandung Rabu, 1 Mei 2019, fotografer Tempo Prima Mulia dan jurnalis freelance Iqbal Kusumadireza (Reza) sedang meliput peringatan hari buruh internasional yang berpusat di Gedung Sate. Sekitar pukul 11.30, Reza dan Prima berkeliling sekitar Gedung Sate untuk memantau kondisi pergerakan massa buruh yang akan berkumpul di Gedung Sate. Saat tiba di Jalan Singaperbangsa, sekitar Dipatiukur, Prima dan Reza melihat ada keributan antara polisi dengan massa yang didominasi berbaju hitam-hitam. Reza dan Prima mengaku melihat massa berbaju hitam tersebut dipukuli oleh polisi. Melihat kejadian tersebut, keduanya langsung membidikan kamera ke arah kejadian tersebut. Setelah pindah lokasi untuk mengabadikan gambar yang lain, Reza tiba-tiba dipiting oleh seorang anggota polisi. Menurut Reza polisi tersebut dari satuan Tim Prabu Polrestabes Bandung. Menurut Reza anggota Tim Prabu itu menggunakan sepeda motor Klx berplatnomor D 5001 TBS Saat dipiting, Reza dibentak dengan pertanyaan “dari mana kamu?” Reza langsung menjawab “wartawan”. Lalu menunjukan id pers nya. Lalu polisi tersebut malah mengambil kamera yang dipegang Reza sambil menginjak lutut dan tulang kering kaki kanannya berkali-kali. “Sebelum kamera diambil juga udah ditendang-tendang. Saya memepertahankan kamera saya. Sambil bilang saya jurnalis,” kata Reza. Kaki kanan Reza menglami luka dan memar. Setelah menguasai kamera Reza, polisi tersebut menghapus sejumlah gambar yang sudah diabadikan Reza. Sedangkan Prima Mulia mengalami hal yang sama. Hanya saja, Prima tidak mendapat kekerasan fisik dari polisi. Prima mengaku disekap oleh tiga orang polisi. Dia diancam dan foto-fotonya dihapus. Salah satu polisi itu mengatakan “Mau diabisin?” Vid via @ijtijawabarat - STOP KEKERASAN TERHADAP JURNALIS - #stopkekerasan #jurnalis #wartawan #kebebasanpers #intimidasi #warungjurnalis

A post shared by Warung Jurnalis (@warung_jurnalis) on

 

Source : Instagram @warung_jurnalis
Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular