MOTOR Plus-online.com - Naas menimpa pemotor yang menggunakan Honda Scoopy pada Kamis pagi (2/5).
Tidak berdaya diseruduk angkot jurusan Ciledug-Cikokol Kodya Tangerang.
Kejadian sekitar jam 7 pagi di depan Polsek Cipondoh, Tangerang itu membuat warga Pedurenan, Ciledug Tangerang itu kesakitan.
Moncong angkot dan bempernya yang lepas menimpa pengendara motor yang membawa 2 aki mobil itu.
Baca Juga : Motor Baru Sekarang Harus Register Nama Dan Email Untuk Unlock Mode Agar Mesin Hidup Normal
Baca Juga : Gimana Cewek Gak Klepek-klepek, Segini Harga Helm yang Dipakai Ariel Noah Saat Turing ke Salatiga
Karena nyangkut dan pengendara tertimpa motor, proses evakuasi jadi lama.
Apalagi supir angkot yang panik ikut keluar dari mobil untuk menolong.
Karena berat tertimpa mobil, akhirnya angkot itu harus mundur dulu.
Penumpang angkot berhamburan keluar.
Baca Juga : Terbongkar Lima Kelebihan Pertamax Dibanding Premium dan Pertalite Kenapa Harganya Lebih Mahal
Mereka terburu-buru harus pergi, ada yang mau kerja atau ke sekolah.
Selain itu mereka takut dijadikan saksi karena angkot nabraknya seperti tidak ngerem.
"Saya sedang pelan, angkotnya main tabrak aja. Sepertinya gak ngerem," jelas pengendara motor ketika ditanya polisi.
Terlihat sepatbor belakang motor pecah berkeping dan pelat nomor lepas.
Baca Juga : Tanjakan Puncak Mencekam, Video Detik-detik Bus Nyelonong Mundur, Pemotor Kocar-kacir Nyaris Terlindas
Angkotnya juga mengalami bemper depan kanan lepas karena saking kerasnya benturan.
Di depan Polsek Cipondoh memang kendaraan rata-rata melakukan pengereman.
Karena di samping polsek ada perempatan membuat pengendara haru mengurangi kecepatan.
Namun rupanya supir angkot ini meleng sedang cari penumpang atau mungkin ngantuk karena masih pagi.
Baca Juga : Pertamina Buka Suara Peruntukan Bensin Sesuai Grade Mesin Motor
Selanjutnya kejadian ini ditangani angota polisi polsek Cipondoh.
Supir juga sepertinya mau bertanggung jawab.
Karena pemotor mengalami luka di kaki dan tidak bisa berdiri.
Motornya juga bagian belakangnya berantakan.
KOMENTAR