MOTOR Plus-online.com - Penggunaan pelek aluminium forging seperti motor balap, memang enggak bisa sembarangan.
Selain harganya yang mahal hingga tembus Rp 30 jutaan lebih, penggunaan pelek ini tidak cocok di kondisi jalan Indonesia.
“Bukan cuma enggak cocok buat harian, pelek ini juga sebenarnya tidak cocok untuk dunia balap Indonesia," buka Rudyanto Widjaya pemilik tim Bike Corner SYS KYT Racing Team.
"Apalagi, aspal sirkuit di sirkuit Indonesia sama saja seperti aspal di jalan raya biasa. Enggak mulus,” tambahnya.
Baca Juga: Yamaha NMAX Tampil Beda Pakai Pelek Jari-jari, Teromolnya Bisa Comot Punya Motor Lain
Pelek ini, memang sangat ringan bobotnya, namun rentan peyang saat terkena jalan yang kurang mulus.
“Saat di balap Asia, salah satu motor balap kita masuk sisi gravel saja, pelek ini langsung peyang. Bagaimana jika di aplikasikan di aspal jalanan Indonesia," lanjut Rudy.
"Nah, kalau sudah peyang, pelek ini sudah enggak bisa normal 100 % lagi. Apalagi di dunia balap, udah enggak bisa dipakai lagi,” tambahnya.
Makanya, penggunaan pelek mahal ini bisa mubazir di Indonesia karena kondisi aspalnya yang memang tidak cocok dengan pelek aluminium.
Baca Juga: Street Manners: Jangan Sepelekan Pelat Nomor Hilang, Biaya Urus di Samsat Cuma Rp 60 Ribu
“Untuk meminimalisirnya sih, bisa cari pelek berbahan aluminium dengan model yang banyak palangnya," bebernya.
Meskipun agak berat, namun guncangan bisa teredam lewat palang pelek yang lebih banyak.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR