MOTOR Plus-online.com - Insiden kecelakaan banyak disebabkan karena kelalaian pemotor atau pengendara mobil.
Ujung-ujungnya, selain kerugian materi, kecelakaan bisa menyebabkan nyawa melayang.
Walaupun sering terjadi tabrakan di jalan raya, pengendara mobil atau pemotor enggak pernah mengambil pelajaran penting.
Salah satu penyebab kecelakaan adalah hilang konsentrasi atau menyetir dalam kecepatan tinggi alias ngebut.
Baca Juga: Puluhan Warga Geram, Gengster Ditangkap dan Injak-injak di Jalanan, Pelaku Nangis Ketakutan
Baca Juga: Video Detik-detik KA Jayakarta Hajar Mobil di Solo, 3 Motor Ikut Terseret
Diduga kehilangan kendali, mobil pikap (pick-up) terguling usai menabrak sebuah warung Bengkoang di daerah Pamotan, Rembang pada Senin (20/5/2019) kemarin.
Mobil pengangkut ikan segar itu terbalik di pinggir jalan, tapi mirisnya, beberapa pemotor dan warga bukan menolong malah ramai-ramai menjarah ikan-ikan segar itu.
Disaat sopir kebingungan diminta mengganti rugi warung yang ditabrak Rp 1,2 juta, warga malah sibuk menjarah.
Sopir berusia 17 tahun yang belum diketahui identitasnya itu akhirnya menangis karena enggak bisa mengganti kerugian warung dan sedih menyaksikan ikan-ikannya dijarah warga.
Baca Juga: Mimpi Buruk, Maverick Vinales Udah 2 Kali Kejadian Disambar Murid Valentino Rossi Pas Balap MotoGP
Sopir muda usia itu diminta bos tempatnya bekerja mengantar ikan segar dari Rembang menuju ke Surabaya, Jawa Timur.
Ironisnya, bukan cuma ikan-ikan segar yang dibawa kabur warga yang kebetulan melihat kecelakaan itu, ponsel si sopir juga raib dicuri orang.
Kisah pilu saat sopir menangis warga malah cuek dan terus mengumpulkan ikan di kantung pelastik dan baskom yang dibawa dari rumah.
Miris, melihat aksi warga menjarah ikan milik orang lain, bukannya membantu...
Baca Juga: Ada Apa Nih, Kapolsek Tanah Abang Malah Selamatkan dan Bebaskan Yang Diduga Anggota Geng Motor?
Simak video yang diunggah akun Instagram @fakta.indo di bawah ini:
Source | : | Instagram.com @fakta.indo |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR