MOTOR Plus-online.com - Baru-baru ini warga Tangerang Selatan (Tangsel) heboh, gara-gara kasus pelecehan seksual.
Korbannya adalah seorang wanita berusia 18 tahun berinisal A, pada hari Kamis (8/8/2019) sore.
Pelecehan seksual itu terjadi, saat korban mengendarai motor dan hendak memutar jalan.
Tepatnya samping restoran cepat saji McDonald's, di putaran Bintaro Sektor 9, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Tragis, Terlibat Kecelakaan Youtuber Tewas Akibat Terlindas Truk, Sopir Langsung Menghilang
Dikutip dari Tribun Jakarta, kerabat korban, Richie menceritakan kronologis kejadian, yang menimpa korban.
Sewaktu mau putar balik, korban dihentikan dua pemuda dengan memegang stang motor milik korban.
Seketika, payudara korban diraba pelaku, yang sering disebut begal payudara.
Pelaku diduga merupakan dua orang pemuda yang biasa mengatur parkir, alias pak ogah di putaran itu.
Baca Juga: Tampil Kembang-kempis Rossi Sih Yakin Langsung Lolos Q2 MotoGP Austria
Richie melanjutkan, korban memang sering melewati jalan itu, dan kejadian tersebut merupakan yang kedua kalinya.
Karena pada hari Rabu (7/8/2019) A juga mendapat pelecehan yang sama.
Yang miris, pada kejadian hari Rabu, A sedang membonceng anaknya Richie, dan membahayakan nyawa anaknya.
"Dia itu megangin stang motor tadi, jadi kaya mau ngeberhentiin gitu lho," paparnya.
Baca Juga: Kramat Jati Geger, Pura-pura Usaha Bengkel, Kompresor Dipakai Simpan Benda Haram
"Digodain sambil megang sambil remas gitu, stangnya ditarik, jadi anak saya hampir jatuh tadi dari motornya," geram Richie.
"Tapi ternyata ini kejadiannya dari kemarin, cuma enggak berani ngomong anaknya. Ya ini berulangnya tadi, makanya saya marah banget gitu, tahu begini," sebutnya.
Buntut kejadian itu, Richie langsung menyambangi lokasi dan masih mendapati dua pemuda itu.
Para pelaku langsung lari terbirit-birit, saat diteriaki dan dikejar Richie serta keluarga yang lainnya.
"Entah masih sadar atau mabuk. Pas saya tadi ke sana mereka langsung lari gitu, diteriakin sama orang-orang gitu," lanjut Richie.
Pedagang kopi keliling yang sering melintasi putaran McD mengatakan, para pak ogah memang sering terlihat meminum minuman keras.
"Kalau saya lihat sih memang suka pada mabok. Kelihatan kalau lagi minum," ujar Ipul.
Ipul mengatakan, para pemuda itu beroperasi sejak pagi ketika arus lalu lintas padat, sampai malam hari secara bergantian.
Baca Juga: Magelang Mencekam, Bentrokan Rombongan Pemotor Lawan Debt Collector Pecah, Satu Orang Terkapar
Richie sendiri, sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Tangsel.
Polres Tangerang Selatan mendapat pengalaman baru, menangani kasus pelecehan seksual begal payudara.
"Di Tangsel baru kali ini terjadi," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan, di Mapolres Tangsel, Jumat (9/8/2019).
Kasus serupa sempat ramai di kota lain, namun di Tangsel merupakan yang pertama kalinya.
Baca Juga: Banyak Muridnya Mundur dari VR46 Academy, Valentino Rossi Beberkan Alasannya
Ferdy mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melacak dan mengejar pelaku begal payudara itu.
"Saya juga baru cek laporannya, yang jelas begitu menerima informasi dari rekan-rekan media, tim Reskrim tim lapangan sudah turun untuk mengecek siapa yang kira-kira dugaan kuat sebagai pelaku," tambahnya.
"Kita akan maksimal untuk mengungkap ini, karena pertama kali namun sudah meresahkan masyarakat," tegasnya.
Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, meminta kepada korban agar tidak takut melapor ke polisi jika mengalami pelecehan seksual.
"Jadi jangan takut melaporkan kepada polisi, saya yakin Polres Tangsel akan menanggapi dan menindaklanjuti persoalan-persoalan seperti itu," yakin Benyamin.
Orang nomor dua di Tangsel ini berharap, tidak ada lagi kekerasan dan pelecehan seksual kepada wanita di wilayahnya.
"Saya berharap tidak ada lagi kekerasan-kekerasan atau perlakuan-perlakuan yang tidak senonoh kepada kaum perempuan di Tangsel," harapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sederet Fakta Pelecehan Seksual di Bintaro Sektor 9, Kronologi Korban: Kejadian Ini yang Kedua Kali
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR