Jika merenggang, usaha listrik di ujung elektroda mencapai massa pun membesar.
Alhasil, lontaran api mengecil.
"Terlalu jauh, elektroda tak mampu letikan api ke massa busi. Usaha terlalu berat bikin part lain, semisalnya, koil melemah," jelas martin.
"Kerapatan, lentikan api terlalu cepat terjadi. Letikannya kecil, atau tak sempat meletikkan api. Jadi, mesin sulit hidup," imbuhnya.
Baca Juga: Skutik Yamaha NMAX dan Mobil Suzuki Carry Sama-sama Ringsek, Pemotor Luka Parah di Wajah
Toh diakui, busi yang lemah bisa 'dikuatkan' dengan merapatkan gap.
Jadi, tegangan listrik yang lemah dari elektroda bisa melontarkan api ke massa.
Tapi, hasilnya tetap tidak akan maksimal.
"Kerapatan, sulit gapai rpm tinggi. Power putaran menengah ke atas lemah. Jika terlalu renggang, mbrebet di rpm tinggi, bahkan 'nembak'," tutupnya.
Baca Juga: Kecelakaan Maut, Honda Revo Fit Hancur Adu Banteng Lawan Truk, Korban Ditutup Koran
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR