MOTOR Plus-online.com - Era motor injeksi, tak lepas dari piggyback dan ECU (Electronic Control Unit) stand alone.
Keduanya punya fungsi buat mendukung proses modif engine di motor.
Brader bisa pilih salah satu, tentunya setelah baca habis tulisan ini!
Keduanya punya fungsi berbeda.
Baca Juga: Biar Motor 'Segar' Kembali, Jangan Lupa Mereset ECU Motor Secara Berkala Brother
Baca Juga: Power Skutik Adventure Honda ADV 150 Makin Galak, Pasang ECU Aftermarket Ini Kuncinya
Piggyback, fungsinya memanipulasi data yang masuk ke ECU.
"Dengan alat ini, ECU seakan dibohongi. Karena piggyback akan mengubah input sensor sehingga bisa menambah atau mengurangi bensin yang dibutuhkan mesin," ujar Danu Andri Wibisono dari Duta Motosport di Jl. Mayor Mudmuin Hasibuan No. 60, Bekasi, Jawa Barat.
Lewat part ini, kebutuhan ruang bakar memang tercukupi.
Tapi, sebatas tercukupi saja.
Baca Juga: Asyik! Ada Piggyback Rapid Bike Buatan Itali Nih, Buat Motor 250 cc Keatas
Karena kalau bicara sesuai seting yang diinginkan, belum tentu.
"Jika keperluannya sebatas penggunaan harian, mungkin bisa diandalkan. Tapi, kalau sudah buat keperluan balap, jelas kurang," tambah Wibi.
Piggyback, sebatas manipulasi data saja alasannya masuk logika.
Di balap, putaran mesin yang dibutuhkan tentu lebih tinggi dari motor harian.
Baca Juga: Doyan Oprek Mesin Injeksi? Paham Enggak Fungsi Piggyback di Motor Injeksi?
Pemakaian piggyback saja, tidak akan mengubah limiter yang ada di ECU.
Beda jika mengganti ECU standar ke tipe kompetisi, pastinya sudah diikuti perubahan limitter rpm.
Kitiran mesin bisa naik lebih tinggi lagi tanpa dibatasi di sekitar 10.500 rpm.
Berbeda ketika pakai ECU yang juga disebut stand alone ini, jelas lebih advance.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Setting ECU Atau Piggyback Harus Pakai Mesin Dyno
Karena, bisa juga untuk seting pengapian.
Tapi kalau piggyback mau sedikit samai fungsi ECU, setidaknya kudu pakai tiga piggyback buat akali tiap bagian.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR