MOTOR Plus-online.com - Merebak isu soal Yamaha Mio, bakal mendapat ubahan di generasi terbarunya.
Tentunya isu itu langsung heboh, mengingat betapa kuatnya nama Yamaha Mio, yang jadi merek skutik Jepang paling lama di Indonesia.
Pertama diperkenalkan tahun 2004, sampai saat ini Yamaha Mio masih diproduksi bro.
Yuk kita simak sejarahnya skutik populer di Indonesia ini, dan ulasan singkat di setiap generasinya!
Baca Juga: Kabar Kemunculan Yamaha Mio Generasi Baru Bikin Heboh, Banyak Ubahan Baru Selain Bodi
Baca Juga: Bocor Penampakan Yamaha Mio Generasi Terbaru, Lekuk Bodi Tajam dan Sporty
Di era 2000an, pasar motor di Indonesia masih didominasi motor bebek, dengan transmisi semi automatik.
Namun di tahun 2000, Yamaha Indonesia menggebrak dengan memasarkan 2 skutik bertransmisi CVT.
Dua skutik itu adalah Yamaha Majesty dan Glide 100, yang statusnya masih CBU.
Melihat masa depannya yang cerah, diluncurkan Yamaha Nouvo di tahun 2002.
Generasi Pertama Yamaha Mio (2004 – 2008)
Pertama muncul di Indonesia tahun 2004, kelahiran Yamaha Mio berhubungan dengan saudaranya Yamaha Nouvo.
Yamaha Nouvo saat itu penjualannya tidak begitu bagus, membuat Yamaha Indonesia meluncurkan Mio yang lebih kompak.
Dikonsepkan sebagai motor yang cocok buat wanita, Yamaha Mio langsung booming karena kemudahannya untuk dikendarai.
Versi pertama ini hadir dengan pelek jari-jari dan casting wheels, dengan mesin 113 cc karburator berpendingin udara.
Baca Juga: Yamaha Mio Smile Masih Eksis di Filipina, Padahal Disini Sudah Stop Produksi
Generasi Kedua Yamaha Mio (2008 – 2012)
Empat tahun beredar di Indonesia, Yamaha Mio mendapat ubahan facelift di generasi keduanya.
Paling signifikan ada di lampu sein yang menyatu dengan lampu senja, sekilas mirip bibir tersenyum.
Makanya sering disebut sebagai Mio 'Smile', dan tetap digemari meski spesifikasi mesinnya mirip dengan versi sebelumnya.
Oh iya, di generasi ini sudah ada konsol kecil di bawah setang, memudahkan menyimpan barang dan botol.
Generasi Yamaha Mio J (2012 - 2014)
Awal 2012, Yamaha merilis Mio J, yang menggunakan sistem injeksi bahan bakar elektronik, menggantikan karburator.
Teknologi itu dinamakan Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI).
Meski basis mesinnya mirip versi karburator, mesin Yamaha Mio J lebih hemat bahan bakar, dengan klaim 30 persen lebih irit.
Bodi juga dibuat lebih runcing dan sporty, meski tetap mempertahankan desain Yamaha Mio yang kompak dan imut.
Baca Juga: Beda Dari Indonesia, Yamaha Mio di Filipina Ada Versi 155 cc, Fitur NMAX Sih Lewat
Yamaha Mio GT (2013 – 2014)
Setahun setelah peluncuran Mio J, diluncurkan varian bernama Yamaha Mio GT.
Ini karena Yamaha Mio J dianggap kurang macho, oleh konsumen pria yang tertarik naik skutik.
Perbedaan Yamaha Mio J dengan Mio GT, ada di cover bodi depannya bro.
Yamaha Mio GT terlihat lebih kekar, karena pakai grill dan lampu sein yang lebih tajam.
Yamaha Mio M3 125 Blue Core (2014 - sekarang)
Melihat penjualan Yamaha Mio J dan GT mulai turun akibat banyaknya pesaing, lahirlah Yamaha Mio M3.
Yamaha Mio M3 memperbaiki kekurangan generasi sebelumnya, misalnya tampilan lebih futuristik.
Desainnya lebih runcing, dan lampunya tidak lagi di setan, melainkan pindah ke bodi depan.
Soal performa, tarikan Mio J yang kurang bertenaga dijawab, dengan mesin lebih besar yaitu 125 cc berteknologi Blue Core, makin ngacir deh!
Baca Juga: Maling Motor Baik, Curi Yamaha Mio Ninggalin Honda CBR 150, Menang Banyak Nih Korbannya
Yamaha Mio Z (2016 - sekarang)
Salah satu bagian yang dirasa kurang kekar dari Yamaha Mio M3, adalah peleknya yang dirasa masih ramping.
Makanya Yamaha Indonesia meluncurkan Yamaha Mio Z, yang pelek dan bannya lebih besar.
Pelek depan Yamaha Mio Z masih tetap 1.60 x 14 dibalut ban 80/80-14.
Namun belakangnya bengkak jadi 2.50 x 14 dengan ban 100/70-14, makanya kalau dilihat dari belakang terlihat lebih sangar.
Yamaha Mio M3 125 AKS SSS (2016 - sekarang)
Lanjut dari Mio Z, Yamaha meluncurkan varian tertinggi Yamaha Mio M3 dengan teknologi Advance Key System (AKS) dan Stop Start System (SSS).
SSS ini memungkinkan mesin otomatis mati, ketika berhenti atau idle beberapa detik.
Untuk kembali menghidupkan mesinnya, hanya dengan memutar selongsong gas.
Namun dinamo starternya masih konvensional dengan nama Quick Start, belum sistem Smart Motor Generator (SMG) seperti yang dipakai Yamaha FreeGo.
Baca Juga: Geger Motor Yamaha Mio Isi Bensin 7,9 Liter, Ini Tanggapan Pihak Pertamina
Teknologi lain yang dibenamkan, adalah AKS yang membuat anak kuncinya punya tombol remote.
Kelebihan AKS, ada fitur Answer Back System sehingga lebih mudah mencari motor di parkiran, dengan menekan tombolnya satu kali.
Lalu fitur lain AKS adalah Auto Open Key Shutter, yang aktif saat ditekan selama dua detik.
Fungsinya untuk membuka tutup kunci magnet secara otomatis, serta lampu pada lubang kunci.
Yamaha Mio S (2017 - sekarang)
Ini dia Yamaha Mio paling baru, yang punya konsep seperti Mio generasi pertama, yaitu motor yang cocok buat wanita.
Bodinya lebih elegan terutama depannya, dan sekarang pakai teknologi LED yang hemat daya.
Fitur seperti AKS dan SSS tidak ada, namun ada fitur Answer Back System serta lampu hazzard.
Yamaha Mio sendiri, jadi basis beberapa skutik lain seperti Fino dan X-Ride, yang juga populer di Indonesia dan negara lain.
Akankah Yamaha Mio yang konon pakai nama Mio Gravis dan Mio Gear itu, bakal punya konsep berbeda? Kita tunggu saja ya!
Source | : | Otomotifnet.gridoto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR