MOTOR Plus-online.com - Valentino Rossi ketahuan menggunakan komponen baru di motornya saat sesi FP1 MotoGP San Marino 2019.
Ini merupakan salah satu komponen yang sebelumnya diuji coba saat tes MotoGP 2019 akhir bulan Agustus 2019 lalu.
Ya, itulah lengan ayun atau swing arm yang berbahan serat karbon.
Hal tersebut tergolong baru bagi Yamaha karena sebelumnya masih menggunakan swingarm dengan bahan aluminium.
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP San Marino 2019, Fabio Quartararo Tercepat, Valentino Rossi Tercecer
Baca Juga: Gosip Pembalap MotoGP Cal Crutchlow Pensiun, Dibanding-bandingkan Dengan Valentino Rossi
"Ini sesuatu yang sudah saya minta sejak dua setengah tahun terakhir. Mungkin kami bisa membuat kemajuan agar lebih kompetitif pada akhir tahun ini dan tahun depan," ungkap Rossi.
Carbon swing arm memang menjadi primadona di antara tim-tim pabrikan MotoGP.
Tercatat, 4 dari 6 pabrikan telah beralih dari bahan alumunium yang konvensional ke serat karbon.
Umumnya, carbon swing arm digunakan oleh pabrikan yang memiliki motor dengan konfigurasi mesin V4 seperti Ducati, Honda, Aprilia, dan terbaru adalah KTM.
Baca Juga: Terakhir Diraih Tahun 2017, Kemenangan Valentino Rossi Berhubungan dengan Pastur Ini
Material yang ringan berguna untuk mengurangi beban terhadap ban belakang.
Ini menjadi perbaikan penting bagi pembalap dengan masalah ban yang mudah aus, seperti Rossi.
Tidak hanya bobot yang lebih ringan, serat karbon juga memberikan kelebihan dalam hal fleksibilitas.
Artinya, menjadi lebih mudah untuk mengatur dimensi/ukuran dari komponen berbahan serat karbon tanpa mengorbankan kekuatan dan tingkat kekakuan yang diinginkan.
Baca Juga: Mimpi Masa Kanak-Kanak, Video Senangnya Valentino Rossi Naik Motor MotoGP Muter-muter Tavullia
Kelebihan ini tidak didapat saat memakai bahan alumunium.
Jika terlalu tipis, swingarm alumunium akan lebih mudah patah atau rusak ketimbang swingarm serat karbon.
Akselerasi dan daya tahan ban belakang, dua kata kunci itulah yang selama ini dicari Valentino Rossi dari si kuda besi Yamaha YZR-M1 yang ditungganginya.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR