MOTOR Plus-online.com - Sejak beberapa hari lalu kabut asap menyelimuti Pekanbaru, Riau.
Kabut asap ini adalah dampak dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak Selasa (10/9/2019) lalu.
Buat bikers yang masih beraktivitas di luar rumah, harus lebih berhati-hati.
Soalnya jarak pandang akan berkurang karena semakin tebalnya kabut asap.
Baca Juga: Mendadak Lemas, Pemotor Wanita Nyaris Tumbang Gara-gara Kabut Asap di Dumai
Baca Juga: Ramai Kabut Asap Kebakaran di Sumatra dan Kalimantan, Apakah Berpengaruh Ke Mesin Motor?
Selain itu dari sisi kesehatan juga berbahaya bro, bisa menimbulkan berbagai penyakit pernapasan.
Data Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menyebutkan, dari tanggal 1 hingga 12 September 2019, penderita ISPA di Pekanbaru berjumlah 1.520 orang.
Jumlah tersebut meningkat signifikan setelah adanya dampak kabut asap karhutla.
Nah buat bikers yang terpaksa harus beraktivitas di luar rumah, harus tahu nih pilihan masker yang bisa meminimalisir dampak polusi udara.
Baca Juga: Waspada! Ini Jenis Penyakit yang Mengancam Bikers Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan
1. Masker respirator
Masker respirator atau yang biasa disebut dengan masker N95 merupakan jenis masker anti polusi yang dapat menyaring polutan dan partikel halus sampai 95 persen.
Masker respirator memang dapat memfilter partikel halus sampai dengan 2.5 particular matter, tetapi tidak dapat menyaring gas.
Bagi kelompok sensitif, seperti penderita infeksi saluran pernapasan dan pekerja di luar ruangan, sangat dianjurkan untuk memakai masker ini.
Sayangnya, masker ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak, ibu hamil, dan para lansia karena masker ini cenderung sangat ketat agar dapat menyaring udara dengan sempurna.
Baca Juga: Jarak Pandang Jadi Terbatas, Begini Tips Berkendara Motor yang Aman di Tengah Kabut Asap
Memakai masker yang terlalu ketat, terutama pada anak-anak, ibu hamil dan lansia, dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Durasi penggunaan masker respirator hanya 7 hingga 8 jam.
Lebih dari itu, kualitas fungsinya akan menurun.
2. Simple mask atau masker sederhana
Masker jenis ini mudah ditemui dan sering digunakan oleh orang-orang yang sedang bepergian.
Namun, kemampuan masker ini untuk menyaring polutan dan partikel besar 30 hingga 40 persen.
Masker sederhana hanya boleh dipakai satu kali dan tidak bisa dicuci karena dapat melebarkan pori-porinya.
Masker jenis ini hanya berfungsi secara efektif selama delapan jam.
3. Masker flu dan masker bedah
Meski kelihatannya mirip, masker jenis ini memiliki lapisan penyaring yang lebih sedikit daripada masker sederhana.
Baca Juga: Aman Trabas Jalur Berkabut, Pasang Fog Lamp di Skutik Adventure Honda ADV150 Tanpa Coak Bodi
Pada dasarnya, masker flu dan masker bedah digunakan untuk menghambat penyebaran polusi bukan penyaring udara.
Namun, banyak orang yang memakainya sebagai masker anti polusi.
4. Kain atau buff
Selain jenis masker di atas, banyak orang meminimalisir bahaya polusi dengan masker kain atau buff.
Namun, cara ini kurang efektif untuk menghalau efek polusi.
Baca Juga: Pakai Lapisan Anti Kabut di Visor Helm Untuk Harian, Aman Enggak Ya?
Masker kain atau buff seringkali digunakan pengendara motor sebagai pelindung wajah.
Akan tetapi, masker kain atau buff biasanya tidak memiliki penyaring udara sehingga tidak efektif untuk menghalau polutan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kabut Asap Selimuti Riau, Ini Jenis Masker yang Cocok untuk Lindungi Pernapasan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR