MOTOR Plus-online.com - Bikers harus hati-hati saat melintas di Jalan Dermaga Baru, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Hal itu lantaran tidak adanya pembatas jalan dengan kali yang berada persis di pinggir jalan.
Jadi kalau meleng sedikit, bisa saja pemotor tercebur ke kali.
Karena menurut Helmi (42), warga sekitar, sudah ada sejumlah pengguna jalan dan anak-anak yang tercebur ke kali yang dalamnya sekitar 2,5 meter.
Baca Juga: Sering Terjadi Kecelakaan, Bikers Wajib Waspada Saat Melintas di Jalur Tengkorak Narogong Bekasi
Baca Juga: Waspada! Ini Jenis Penyakit yang Mengancam Bikers Akibat Kabut Asap Kebakaran Hutan
"Pernah ada kendaraan yang jatuh, tapi bukan orang sini. Mungkin enggak tahu kondisi jalan, jadi jatuh,"
"Kalau anak-anak yang beberapa kali nyebur juga," kata Helmi di Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/9/2019).
Menurutnya dampak ketiadaan pembatas jalan paling terasa saat musim hujan karena luapan air membuat kali tak terlihat.
Beberapa tahun lalu, seorang bocah tewas setelah jatuh ke kali dan terseret arus saat sedang bermain di lokasi sekitar.
Baca Juga: Kabar Bagus buat Bikers yang Punya Mobil, Art Shine Pindah Lokasi, Harga Bersahabat Garansi 6 Tahun
"Namanya bocah kan senang main air, minggir-minggir dia mungkin lupa kalau ada kali, jadi keseret terus meninggal. Kejadiannya juga pas air meluap, jadi kalinya enggak terlihat," ujarnya.
Agus (55), warga lainnya menuturkan ketiadaan pembatas jalan membuat pengguna jalan yang melintas harus berhati-hati bila tak ingin tercebur.
Pasalnya lebar dua lajur di Jalan Dermaga Baru tak bisa menampung bila ada dua mobil yang melintas saat bersamaan.
Baca Juga: Mantap! Berbagai Komunitas Motor di Depok Berkumpul Untuk Mempererat Tali Silaturahmi Antar Bikers
"Kalau ada dua mobil ya satu harus 'mengalah', kalau enggak bisa nyebur. Di sini lumayan banyak kendaraan lewat, karena jadi akses ke sekolah," tutur Agus.
Agus menyebut warga sekitar kerap menganjukan pemasangan pembatas jalan secara resmi lewat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang).
Namun usulan tersebut hanya bertahan jadi usulan seiring puluhan tahun berlalu dan pergantian Lurah Klender yang berkantor tak jauh dari lokasi.
"Di sini banyak sekolah, SDN 14, 15, 16, 20. Kadang ada anak sekolah nyebur pas lagi main, tapi tetap saja enggak pernah dipasang pembatas jalan. Capek ngusulinnya," kata Agus.
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR