MOTOR Plus-online.com - Pelumas atau oli mesin berfungsi mengurangi gesekkan dan mendinginkan komponen mesin.
Karena fungsi oli sangat vital penggantiannya harus dilakukan rutin dan menggunakan pelumas yang asli.
Pabrikan motor rata-rata merekomendasi penggantian oli setiap 4.000 km.
Jika lewat dari kilometer itu berisiko motor akan jebol dan berantakan.
Baca Juga: Kapan Ganti Oli Motor Yamaha? Ini Loh Kilometer Yang Tepat Versi Pabrikan Untuk Matic dan Sport
Baca Juga: Vital Ketika Ganti Oli Perhatikan Komponen Ini Supaya Tidak Bocor
Bahkan jika motor dipakai di jalanan yang macet penggantian pelumas dianjurkan kurang dari 4.000 km.
Trus gimana kalau sering telat ganti oli, apa resiko yang ditanggung.
Menurut Willy Dreeskandar dari F16 Motor, jika sering telat ganti oli gejalanya dari yang ringan sampai seperti kebakaran hutan.
Pertama, sering telat ganti oli kinerja mesin tidak maksimal, berasanya dari tarikan motor yang kurang spontan.
Baca Juga: Hati-hati Bro, Ini Efeknya Kalau Ganti Oli Mesin Saat Kondisi Motor Masih Panas
Karena penggantian oli yang sering telat dan daya lumas kurang, gesekan antar komponen jadi tinggi sehingga bikin aus komponen.
Kalau komponen sudah aus akan berakibat kurang presisi bahkan kompresi mesin jadi lemah membuat power motor juga lemah.
Jadinya konsumsi bensin juga boros.
Kedua, sering telat ganti oli akan juga menimbulkan endapan yang menempel di komponen mesin dan di karter penampungan pelumas. Mengental seperti lumpur.
Ketiga, sering telat ganti oli juga akan keluar asap putih dari knalpot dari yang tipis sampai seperti kebakaran hutan.
Asap putih tebal akibat oli yang terbakar di ruang bakar, gejala ini akibat seher dan silinder sudah aus akibat sering telat ganti oli.
Kalau sudah keluar asap tebal berisiko keluar duit ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.
KOMENTAR