MOTOR Plus-online.com - Buat brother yang suka modifikasi otomotif, pasti hapal dengan Mooneyes.
Mooneyes dikenal akan part-part untuk modifikasi hotrod dan kustom, serta apparel-nya yang digemari di seluruh dunia.
Sampai saat ini Mooneyes yang punya logo dua bola mata ini masih tetap besar dan eksis, yang dipimpin oleh Shige Suganuma.
Tentunya bikin penasaran, apa yang bikin Mooneyes bisa bertahan selama 69 tahun, dimana merek-merek aftermarket lain banyak yang menghilang?
Baca Juga: Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto Sebut Modifikasi Jadi Masa Depan Industri Otomotif
Baca Juga: K-Factory Garap Suzuki Katana 1000 Pakai Part Mewah, Knalpotnya Seharga Rp 47 Juta
Shige Suganuma sendiri, hadir di acara Indonesia Modification Expo (IMX) 2019 di Balai Kartini Jakarta (29/9).
Pria berkacamata ini, punya booth khusus Mooneyes di IMX 2019 dan memajang banyak aksesoris serta motor demo.
Saat ditanyakan soal alasan Mooneyes bisa bertahan, Suganuma-san menjawab dengan singkat.
"Saya, sayalah alasan Mooneyes tetap bertahan," tegas Suganuma-san.
Buat yang belum paham sejarah Mooneyes, pasti bingung akan jawaban Suganuma-san.
Jadi, Mooneyes didirikan tahun 1950 oleh Dean Moon di Kalifornia, Amerika.
Setelah Dean Moon wafat di tahun 1987, bisnis Mooneyes dilanjutkan oleh Shirley, istri Dean Moon, dan dijual di tahun 1990.
Untungnya di tahun 1992, Suganuma-san yang merupakan pemilik dealer Mooneyes Jepang, mengambil alih Mooneyes.
Baca Juga: Mau Bikin Motor Kustom Cafe Racer? Coba Simak Hal Ini Dulu, Bro
Bersama Chico Kodama, Suganuma-san bisa mempertahankan popularitas Mooneyes, bahkan sampai melebarkan sayap ke banyak negara.
Suganuma-san tetap menjaga Mooneyes, dimulai dari rasa kekeluargaanya yang dia rasakan bersama Dean Moon.
"Saya kenal Dean Moon hanya sebentar, dari Oktober 1983 sampai dia meninggal di Juni 1987," ungkap Suganuma-san.
Namun banyak hal yang dipetik dari Suganuma-san akan Dean Moon, mulai dari fokus akan passion, sampai selalu ramah akan orang.
Baca Juga: Universitas Mercu Buana Jakarta Gelar Kontes Modifikasi, Banyak Motor Langka
Ini terlihat, dari rutinnya Suganuma-san datang ke banyak event di seluruh dunia.
Indonesia sendiri sering didatangi Suganuma-san, yang hadir mulai dari acara Kustomfest sampai Bandung Barbeque Ride.
Tidak lupa, Suganuma-san selalu mengabadikan momen-momen saat dia keliling dunia, yang dia pelajari dari Dean Moon.
"Dean Moon juga selalu mengorganisir arsip-arsip serta foto Mooneyes secara rapi, hal yang brilian sehingga memudahkan jalannya bisnis Mooneyes," lanjut Suganuma-san.
Baca Juga: Ohlins Indonesia Berikan Promo Servis Sokbreker Sebulan Penuh, Simak Tarifnya
Popularitas serta statusnya yang tersohor, jelas membuat banyak pemalsuan barang-barang Mooneyes, terutama apparel.
Banyak orang awam memilih membeli Mooneyes palsu, karena harganya yang miring.
"Barang-barang Mooneyes banyak yang dibuat di Jepang, membuat harganya dianggap mahal terutama di Indonesia, Thailand dan Malaysia," ungkap Suganuma-san.
Saat ditanya apakah akan membuat barang Mooneyes yang lebih murah agar lebih laris, Suganuma-san menolak dengan tegas.
"Tidak akan, untuk apa saya membuat barang yang lebih murah, dimana orang-orang tetap menggemari barang Mooneyes asli," tutup Suganuma-san.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR