MOTOR Plus-online.com - Gas air mata seringkali digunakan untuk meredam atau membubarkan aksi massa, seperti halnya yang terjadi sewaktu demo mahasiswa di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Reaksi gas air mata menyebabkan sensasi terbakar pada anggota tubuh.
Oleh karena itu, begitu gas air mata ditembakkan, para demonstran biasanya langsung berlarian dan menghindari gas air mata tersebut.
Lantas, apa itu gas air mata? dan bagaimana cara melindungi serta mengurangi dampak penggunaan gas air mata?
Baca Juga: Banyak Driver Ojek Online Dapat Orderan Mistis di Menara Saidah, Warga: Dulunya di Sini Kuburan
Dilansir dari britannica.com, gas air mata atau juga disebut lacrimator, adalah salah satu dari kelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata, menyebabkan sensasi menyengat dan masalah lainnya.
Ada tiga macam gas air mata yang saat ini umum digunakan, baik oleh individu maupun aparat keamanan.
Dilansir dari Hello Sehat, ketiganya antara lain CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone), dan semprotan merica.
Kandungan gas air mata Dalam satu kaleng gas air mata, terdapat beberapa kandungan, antara lain arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.
Baca Juga: Bodi Lancip dengan Warna Cerah, Honda Sonic 150R Terbaru Mirip Supra GTR 150
Efek gas air mata Gas air mata memicu peradangan pada selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru.
Secara umum, gas air mata tidak mematikan namun ada yang beracun.
Biasanya, efek akan timbul sekitar 30 detik setelah terkena gas.
Gejala setelah terkena gas air mata antara lain sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.
Baca Juga: Gak Ada Kata Takut, Kawasaki W175 Dikerubungi Ratusan Pendemo, Cuma Numpang Mengais Rejeki
Selain itu, juga akan mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens.
Bahkan, bila sudah terkontaminasi gas air mata secara berat juga dapat menimbulkan muntah serta diare.
Apa yang harus dilakukan?
Yang perlu Anda lakukan saat pertama kali mendengar tembakan gas air mata adalah jangan panik dan segera mendongak ke atas.
Baca Juga: Tilang Elektronik Berlaku di Jalur Transjakarta, Polisi: Motor yang Lewat Akan Langsung Kena
Setelah itu, hindari berada di jalur yang sama dengan arah tembakan gas air mata.
Gas air mata biasa dilepaskan dalam bentuk granat atau kaleng aerosol.
Granat gas air mata kerap meledak di udara dan memuntahkan wadah logam yang akan memuntahkan gas.
Jangan sentuh wadah logam tersebut karena panas.
Baca Juga: Depan Gedung BPK Mencekam, Pendemo Terlibat Bentrokan dengan Aparat, Massa Rusak Motor di Parkiran
Selain itu, jangan mengambil tabung gas air mata yang tergeletak tak meledak, karena dikhawatirkan akan meledak sewaktu-waktu hingga berakibat cidera.
Penangkal terbaik untuk masalah pernapasan adalah udara segar, dan waktu.
Bila Anda memakai lensa kontak, segera lepaskan.
Pertolongan pertama untuk iritasi mata adalah dengan mencucinya dengan larutan saline atau larutan garam atau gunakan air hingga sengatan mereda.
Baca Juga: Pemilik Pasrah, Honda CB 150R Milik Wartawan Hancur Dirusak Aparat saat Demo di Depan Gedung DPR/MPR
Jika saat terkena gas air mata dalam kondisi tidak memakai kacamata pelindung atau masker gas, hiruplah udara di dalam baju.
Dikarenakan ada lebih sedikit sirkulasi udara di balik baju, hal tersebut dapat mengurangi efek gas air mata.
Namun, hal tersebut akan sia-sia begitu baju yang dikenakan telah terkontaminasi sepenuhnya.
Yang harus dilakukan adalah dengan melepas baju, lalu kulit yang terkena gas harus dicuci dengan sabun dan air.
Baca Juga: Bikin Merinding, Banyak Driver Ojek Online Dapat Orderan Mistis Dari Menara Saidah
Selain itu, ada langkah pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan merendam bandana atau handuk kecil dalam jus lemon atau cuka.
Kemudian menyimpannya dalam sebuah kantong plastik.
Lalu gunakan handuk yang telah diasamkan dalam beberapa menit tersebut untuk bernapas.
Kacamata pelindung juga dapat membantu dalam mengurangi efek gas air mata.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Hasil Tes Konsumsi BBM Honda ADV150 Lawan PCX 150, Lebih Irit Mana?
Misal kacamata renang atau kacamata pelindung bahan kimia.
Terdapat salah satu minuman yang umum ditemui yang dinilai dapat mengobati gas air mata, yakni susu.
Susu dinilai mampu meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh gas air mata.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Gas Air Mata, Kandungan hingga Tips Mengurangi Dampaknya",
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR