MOTOR Plus-online.com - Perhelatan Kustomfest 2019 yang dikenal pestanya anak kustom, resmi digelar hari ini Sabtu dan Minggu 05-06 Oktober 2019.
Memasuki tahun ke delapan, gelaran dari Kustomfest 2019 memiliki tema Back To The Roots.
Kustomfest 2019 merupakan event tahunan yang diprakarsai oleh Retro Classic Cycles, yang selalu diadakan di Jogjakarta Expo Center (JEC).
"Dengan tema Back To The Roots, kita mengajak semua kalangan balik ke akar budaya Indonesia," ujar Lulut Wahyudi selaku direktur Kustomfest.
Baca Juga: Kustomfest 2019 Digelar Minggu Ini, Didi Kempot Jadi Bintang Tamu
Baca Juga: Menarik Nih, Ban Shinko Korea Tebar Bonus di Kustomfest 2019
Salah satu daya tarik Kustomfest adalah eksibisi karya-karya motor kustom dari beragam builder.
“Ada 500an motor yang ikutan mendaftar, dan kita lebih selektif dalam memilih karya yang dipajang di Kustomfest tahun ini," sebut Lulut.
“Kita bikin ketat seleksinya, dan hanya ada sekitar 130an motor yang lolos skrut," lanjut Lulut.
Apa salah satu penyebab banyak motor, tidak lolos scrutineering Kustomfest?
“Hasil karya yang tidak original akan kita tidak loloskan,” beber Lulut.
Untuk kategori motor sendiri, ada beberapa kelas yang dipertandingkan.
Untuk mesin di atas 250 cc ada American stock kustom, American chopper dan bobber, Japan chopper dan bobber, dan kelas FFA.
Buat yang kapasitas mesin di bawah 250 cc, namanya adalah Special Class.
Baca Juga: Shige Suganuma Blak-Blakan Mengapa Mooneyes Tetap Eksis Di Usia 69 Tahun
Special Class ada All prostreet, All bagger, All café racer, All kustom mini, lalu All scrambler.
Yang mantap lagi, jelas tradisi Kustomfest yaitu undian lucky draw dari tiket masuk Kustomfest 2019 sebesar Rp 60 ribu.
Pengunjung yang beruntung, bakalan dapat lucky draw sebuah motor Triumph Flat Track bernama Ontoseno.
Motor Lucky Draw ini terinspirasi dari tokoh pewayangan yang dinamakan Ontoseno.
Baca Juga: Flat Track Basic Triump T140 Bonnevile 750 Untuk Lucky Draw Kustomfest 2019
Ontoseno merupakan Satria Pandawa, putra Werkudoro (Bimo) yang mengorbankan dirinya untuk kemenangan dan kejayaan Pandawa di perang Baratayudha.
Pengorbanan seperti yang dilakukan Ontoseno tersebut, sudah sangat langka di zaman milenial ini.
"Pengorbanan yang dilakukan era sekarang ini kebanyakan disisipi kepentingan tertentu, bukan pengorbanan demi kebaikan bersama," tukas Lulut.
"Dan ini saya terapkan pada Ontoseno yang berwujud motor kustom yang menganut style Flat Race," ungkapnya.
Selain itu, Kustomfest 2019 juga hadirkan bintang tamu mulai dari builder dunia, sampai Didi Kempot, seru banget kan!
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR