MOTOR Plus-online.com - Pedagang motor bekas dikabarkan ogah menampung motor bebek dari konsumen.
Salah satunya adalah Wandi, pemilik dealer motor bekas Jaya Motor yang berlokasi di Jelambar, Jakarta Barat.
Wandi mengaku sulit untuk menjual motor bebek, meskipun harga yang diberikan murah.
"Jualnya susah, padahal harga yang di tawarkan lebih murah," kata Wandi.
Baca Juga: Curhat Pedagang Motor Bekas, Enggak Mau Lagi Nampung Motor Bebek dari Konsumen
Baca Juga: Budget Rp 5 Jutaan Dapat Motor Bekas Honda Yamaha dan Suzuki
Wandi mengatakan bahwa peminat motor bebek bekas saat ini sudah banyak berkurang.
"Orang sudah tidak ada yang cari. Jadi kami udah jarang mau tampung," sambungnya.
Bahkan Wandi juga mengatakan bahwa butuh waktu lama untuk menjual motor bebek.
Di antaranya adalah Yamaha MX-King dan Honda Supra GTR 150.
Baca Juga: Horor, Ratusan Motor Bekas Kecelakaan Menumpuk di Cikamuning, Ada yang Sudah Teronggok 14 Tahun
"Kami pernah jual Yamaha MX-King enam bulan baru laku. Honda Supra GTR 150 juga begitu, baru terjual setelah kita pajang beberapa bulan," kata Wandi.
Sebenarnya motor bebek memiliki resale value atau harga jual kembali yang bagus.
Seperti pada MOTOR Plus Award (MPA) 2019 yang digelar beberapa waktu lalu.
Pada MPA 2019 ada beberapa kategori, salah satunya adalah kategori Best Resale Value.
Baca Juga: Bahaya, Beli Harga Motor Bekas Ber-STNK Kode ST Bisa Dapat Rp 1 Jutaan
Best Resale Value ini dinilai dari angka persentase penurunan alias depresiasi setelah motor baru dibeli dan dipakai selama setahun.
Data untuk Best Resale Value diambil dari data motor bekas yang disurvei tim GridOto.com.
Data lain MOTOR Plus dapat dari pihak Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta.
Di kelas motor bebek, Honda Supra GTR 150 Sporty menjadi juaranya.
Baca Juga: Harga Motor Bekas Honda Supra GTR 150 Ternyata Masih Kisaran Segini
Honda Supra GTR 150 Sporty memiliki depresiasi harga 22,90 %.
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR