MOTOR Plus-online.com - Setelah mengalami crash pada tikungan pertama pada FP (free practice ) 4 MotoGP Australia 2019, Miguel Oliveira mengalami luka ringan.
Hal itu terjadi saat 15 menit sebelum sesi FP4 akan berakhir di sirkuit Philip Island.
Meskipun crash yang dialaminya cukup parah, namun nyatanya Oliveira tidak mengalami patah tulang.
Insiden tersebut terjadi lantaran hebusan angin samping yang amat kencang, hingga 40 km/jam.
Baca Juga: Hasil FP4 MotoGP Australia 2019: Marc Marquez Berhasil Patahkan Dominasi Maverick Vinales
Baca Juga: Pantesan Kencang, Maverick Vinales Ungkap Rahasia Jadi Tercepat Di FP1-FP3 MotoGP Australia
Watch @_moliveira88's high-speed crash during FP4! ????#AustralianGP ???????? | ????https://t.co/rcUY3TPYLz
— MotoGP™ ???????? (@MotoGP) October 26, 2019
Dari kejadian tersebut, bendera merah atau red flag dikibarkan pertanda sesi tersebut resmi diberhentikan.
Setelah itu, para pembalap pun dipanggil untuk melakukan rapat dengan pihak safety commission atau komisi safety MotoGP yaitu Loris Capirossi dan Franco Uncini.
Beberapa pembalap terlihat menuju ruang meeting seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Maverick Vinales dan beberapa pembalap lainnya.
Dari hasil wawancara MotoGP.com dengan Davide Tardozzi selaku tim manajer Mission Winnow Ducati, hal tersebut karena jika sesi FP4 MotoGP Australia 2019 ini dilanjutkan akan berbahaya.
Baca Juga: Motor Nyaris Jatuh, Marc Marquez Cetak Rekor Baru di MotoGP Australia 2019
"Para pembalap melakukan keputusan benar, mereka coba hentikan sesi karena angin terlalu kuat, dengan motor MotoGP ini terlalu berbahaya," jelas Davide Tardozzi.
Atas dasar safety, sesi kualifikasi 1 dan 2 (Q1 dan Q2) MotoGP sedianya berlangsung Sabtu ini, (26/10/2019) dibatalkan.
Baca Juga: Efek Angin Kencang, Kualifikasi MotoGP Australia 2019 Terpaksa Digusur, Ini Jadwal Lengkapnya
Waktunya diubah dan dilaksanakan besok, Minggu (27/10/2019).
Semoga saja, kondisi Miguel Oliveira lebih baik saat menghadapi sesi kualifikasi besok.
Source | : | MotoGP.com,Twitter.com/@motoGp |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR