Bahaya Campur Bensin Premium dengan Pertalite dan Pertamax, Efeknya Bikin Ngeri

Firman Hadi - Rabu, 30 Oktober 2019 | 08:07 WIB
Motorplus/Galih
SPBU yang berlokasi di Karang Tengah, Tangerang tetap menyediakan BBM jenis premium.

MOTOR Plus-Online.com – Sering dijumpai, pemotor yang iseng campur-campur bensin Premium dengan Pertalite atau Premium dengan Pertamax.

Tujuannya sih untuk mendapatkan kadar oktan yang tinggi dari hasil pencampuran bensin tersebut.

Tapi tunggu dulu bro, ternyata kebiasaan tersebut sangatlah berbahaya loh.

“Sebaiknya kebiasaan campur bensin ditinggalkan karena mengundang harm effect (efek berbahaya)," terang Prof. Tri Yuswidjajanto, dosen teknik mesin ITB dan juga peneliti LAPI ITB.

Baca Juga: Pemotor Cemas, Sempat Dikabarkan Langka Bensin Jenis Premium Masih Banyak Dijual

Baca Juga: Fakta dan Alasan Bensin Premium Kerap Habis Stok di Beberapa SPBU

Kebiasaan tersebut malah berdampak pada berkurangnya kadar detergen yang terdapat dalam bensin Pertamax tersebut.

Alih-alih mendapatkan kadar oktan yang tinggi, yang terjadi malah deposit semakin bertumpuk.

Akibat dari zat aditif dan detergen yang menurun, bisa berakibat menyumbat injektor dan kepala klep serta kepala piston menjadi bekerak.

"Pakai Pertalite atau Pertamax saja untuk mendapat hasil terbaik karena ada detergen dan aditif," terang Beny Harto Wijaya, mewakili pihak PT Pertamina.

Namun beda cerita jika menggunakan bensin Pertamax atau Pertalite saja, tanpa mencampur dengan Premium.

Baca Juga: Motor Sekarang Tidak Bisa Nenggak Premium, Ini Kata Pertamina

“Pembakaran yang sempurna memang menghasilkan deposit pada ruang bakar (piston) dan hal tersebut memang wajar,” lanjut Prof. Tri Yuswidjajanto, dosen teknik mesin ITB dan juga peneliti LAPI ITB kepada MotorPlus-Online.com pada, Selasa (29/10/2019).

Penggunaan bensin juga mempengaruhi banyaknya deposit yang dihasilkan olah ruang bakar.

Seperti penggunaan bensin Pertamax pada motor injeksi, efeknya memang menghasilkan deposit yang banyak ketimbang Pertalite.

Namun  hal tersebut justru efek dari pembersihan injektor dan ruang katup yang optimal, sehingga menghasilkan deposit yang cenderung banyak ketimbang Pertalite.

Baca Juga: Premium, Pertalite Atau Pertamax Buat Motor Yamaha Mu? Ini Kata Pertamina

“Deposit yang menempel pada injektor itu maksimal 15%, sedangkan untuk ruang katup ketebalannya 50 mg lalu untuk ruang bakar (piston) sebesar 40%,” tutupnya.

Jadi jangan heran kalau sehabis menggunakan Pertamax deposit yang timbul lebih banyak dari Pertalite, karena memang merontokan deposit di injektor dan ruang katup atau saluran isap

Di tambah lagi jika kebiasaan mencampur-campur bensin terus dilakukan, bisa berakibat mesin menjadi ngelitik dan yang parahnya performa motor jadi menurun.

Tetapi hal tersebut enggak akan terjadi, kalau motor meminum  bensin beroktan tinggi kesehatan mesin menjadi terjamin.

 

 

 

Penulis : Firman Hadi
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular