MOTOR Plus-online.com - Hampir disetiap pinggir jalan banyak terdapat pedagang bensin eceran.
Walau sudah tahu resikonya termasuk bahaya kebakaran, namun pedagang tetap menjajakan dagangannya.
Tanpa disadari para pedagang bensin (BBM) eceran sudah termasuk melanggar hukum!
Sebab, sudah jelas diatur dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Baca Juga: Pakai Bensin Eceran Bisa Menyebabkan Performa Motor Menurun, Salah Kaprah dalam Menyimpan Bensin
Baca Juga: Hasil FP2 Moto2 Malaysia 2019: Jorge Martin Telikung Alex Marquez, Dimas Ekky Pratama Merangkak Naik
Lebih khusus diatur dalam pasal 23 yang berisi, setiap badan usaha yang akan menjual minyak dan gas bumi harus mengantongi beberapa izin usaha.
Berikut ada 4 syarat atau izin yang mesti dipenuhi pemilik usaha bensin eceran:
a. Izin usaha pengolahan
b. Izin usaha pengangkutan
c. Izin usaha penyimpanan
d. Izin usaha niaga
Baca Juga: Harga Terbaru Semua Varian Skutik Honda November 2019, Mulai Rp 16 Juta Sampai Rp 82 Juta
Nah, jika tidak memiliki izin usaha seperti yang dimaksud di atas, bagaimana sanksinya?
Pada Pasal 53 dijelaskan bahwa setiap orang yang melakukan tindakan pelanggaran tersebut:
a. Pengolahan tanpa izin usaha pengolahan, dipidana kurungan paling lama lima tahun dan denda paling banyak Rp 50 miliar.
b. Pengangkutan tanpa izin usaha pengangkutan, dipidana kurungan paling lama empat tahun dan denda paling banyak Rp 40 miliar.
Baca Juga: Bengkel Spesialis Jok Motor Beberkan Cara Memilih Kulit Jok yang Kualitasnya Bagus, Simak Nih
c. Penyimpanan tanpa izin usaha penyimpanan, dipidana kurungan paling lama tiga tahun dan denda paling banyak Rp 30 miliar.
d. Niaga tanpa izin usaha niaga dipidana kurungan paling lama tiga tahun dan denda paling banyak Rp 30 miliar.
Masih nekat jual BBM eceran? Siap-siap terima risikonya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR