MOTOR Plus-online.com - Brother yang doyan ngoprek motor, pasti hafal dengan Showa, Keihin dan Nissin.
Showa dikenal sebagai produsen suspensi, Keihin di bidang karburator dan injeksi, serta Nissin di pengereman.
Nah, baru-baru ini muncul pemberitaan, kalau tiga perusahaan itu akan hilang akibat Honda bro.
Waduh, terus bagaimana nasib part-part merek kondang di dunia motor itu?
Baca Juga: Harga Terbaru Semua Varian Skutik Honda November 2019, Mulai Rp 16 Juta Sampai Rp 82 Juta
Baca Juga: Wow, Ini Dia Nenek Moyang Honda BeAT, Kenapa Disebut Produk Gagal?
Dikutip Motorplus-online dari Bennets.co.uk, awal mulanya karena kerjasama dua perusahaan besar.
Kerjasama itu adalah Honda dengan dengan perusahaan multinasional Hitachi.
Lantas, kenapa kerja sama itu bisa menghapus Showa, Nissin dan Keihin?
Rupanya karena Honda, memegang saham mayoritas di tiga perusahaan itu.
Karena pegang saham besar di tiga perusahaan itu, Showa, Nissin dan Keihin sering dipilih menjadi penyedia part OEM buat motor Honda.
Saat ini Honda punya 33,5% saham di Showa, 34.86% di Nissin dan 41.35% of Keihin.
Dikabarkan tiga perusahaan itu, akan digabung menjadi satu atap yaitu Hitachi Automotive Systems.
Lantas, apa tujuan Honda dan Hitachi melebur tiga perusahaan itu menjadi satu atap?
Baca Juga: Motor Gagah Honda CRF150L 2019 Dapat Update, Apa Aja Yang Berubah?
Ini demi kemudahan manajemen penyediaan dan riset part, yang kian hari semakin tinggi permintaanya.
Dengan bersatunya tiga perusahaan itu, proses riset part dan teknologi seperti ABS, kontrol traksi sampai suspensi elektronik akan semakin ringkas.
Belum lagi integrasi ini punya tujuan jangka panjang, untuk mempermudah riset teknologi mobil dan motor listrik.
Karena di tahun 2017, Honda mengumumkan kerja sama mereka dengan Hitachi dalam membuat motor listrik.
Baca Juga: Bikin Keki, Honda BeAT Rupanya Singkatan, Ini Arti dan Kepanjangannya
Namun buat penggemar merek Showa, Nissin dan Keihin jangan langsung kecewa.
Soalnya selain lebih familiar, Honda dan Hitachi sampai saat ini masih mempertahankan nama merek tersebut.
Belum lagi tiga perusaahan di atas masih aktif mengembangkan teknologi, terutama di arena balap seperti MotoGP.
Namun jangan kaget kalau di masa depan, tiga merek itu akan berganti nama menjadi Hitachi Automotive Systems.
Source | : | Bennetts.co.uk |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR