MOTOR Plus-online.com - Indonesia dan dunia balap berduka, dengan meninggalnya Afridza Munandar.
Pembalap Indonesia ini meninggal di balapan pertama Asia Talent Cup (ATC) Malaysia di sirkuit Sepang (2/11/2019).
Selama hidupnya, pembalap bernama lengkap Afridza Syach Munandar ini dikenal sebagai masa depan balap motor Indonesia.
Bayangkan, Afridza Munandar menjadi kontender kuat untuk bersaing dalam perebutan gelar juara umum Asia Talent Cup 2019.
Baca Juga: Hari ini, Usai Diotopsi Jenazah Pembalap Indonesia Afridza Munandar akan Diterbangkan ke Tanah Air
Tapi brother harus tahu, perjuangan pembalap kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat 13 Agustus 1999 ini di awal kariernya.
Dikutip dari OtoRace.id, Afridza sudah menjalani balap nasional sejak 2014 di Kejurnas Motorprix pada era motor karburator.
Awalnya Afridza bernaung di Yamaha SND pada musim 2015 dan 2016 untuk melakukan riset pada Yamaha R15 di kancah Kejurnas IRS Sport 150.
Itu pertama kalinya, Afridza Munandar berkompetisi menggunakan motor sport bertangki depan.
Karena sebelumnya Afridza Munandar balapan, menggunakan motor bebek alias underbone.
Punya pencapaian yang bagus, Afridza pun direkrut oleh Honda Trijaya yang kini bernama ART Jogjakarta pada tahun 2017.
Afridza Munandar makin rajin balapan dengan motor sport, khususnya Honda CBR150R.
Di tahun tersebut, ia juga terdaftar sebagai salah satu siswa terbaik Astra Honda Racing School (AHRS).
Baca Juga: Merinding, Tulisan Pembalap Indonesia yang Meninggal di MotoGP Malaysia 2019 Saat Masih Sekolah
Itu menjadi awal kariernya masuk seleksi untuk kejuaraan Asia Talent Cup.
Tahun 2017 makin lengkap baginya, setelah menjadi juara nasional Kejurnas Motorprix untuk kelas MP3 (Underbone 150 tune up pemula).
Di tahun yang sama, Afridza juga meraih juara nasional MP4 (Underbone 125 tune up pemula open), keren banget kan.
Pada tahun 2018, ia lebih dibiasakan berkompetisi dengan motor sport setelah masuk ke Asia Talent Cup.
Baca Juga: Meninggalnya Afridza Munandar Sisakan Duka Mendalam, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo Ikut Bersedih
Tujuannya sama seperti awal, untuk membiasakan diri dan gaya balap dengan motor bertangki depan.
Saat itu ia hanya berlomba di Asia Talent Cup dan Kejurnas IRS Sport 150. Honda Trijaya pun sudah berubah nama menjadi ART Jogjakarta.
Pada debutnya di Asia Talent Cup, ia langsung masuk 10 besar klasemen akhir.
Kesulitan beradaptasi dengan motor bertangki, jadi alasannya kesulitan meraih podium.
Baca Juga: Astra Honda Motor Berbela Sungkawa Meninggalnya Afridza Munandar di MotoGP Malaysia 2019
Membuatnya bertekad untuk lebih rajin berlatih fisik maupun motor.
Makanya itu jadi alasannya untuk tetap bersama ART Jogjakarta di musim 2019.
Meskipun ia tidak balapan dengan motor sport, karena Kejurnas IRS bubar.
"Enggak masalah balapan dengan motor bebek di tahun ini, yang penting insting sama mental kompetisiku terus terasah," kata Afridza saat ditemui di Kejurnas Motorprix ketika itu.
Tahun ini di kancah nasional, ia berpeluang menjadi juara nasional Kejurnas One Prix di kelas Expert.
Namun ia tidak bisa merengkuhnya karena sudah dipanggil Sang Pencipta lebih awal.
Selamat jalan Afridza, Iza, Ijah, demikian dia di sapa di lintasan.
Terimakasih atas podium dan kebanggaan untuk balap motor Indonesia.
Source | : | OtoRace.id |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR