MOTOR Plus-online.com - Pembalap Repsol Honda Team, Jorge Lorenzo, mencurahkan isi hatinya setelah semusim bergabung di tim Repsol Honda.
MotoGP musim 2019 merupakan musim terburuknya dan mungkin akan menjadi musim yang ingin segera dilupakan oleh Jorge Lorenzo.
Juara dunia lima kali itu tak kunjung menemukan penampilan terbaiknya bersama Repsol Honda dan kini berada pada titik nadirnya.
Kombinasi cedera parah dan motor yang tidak sesuai dengan gaya balapnya merupakan dua hal yang bikin Jorge Lorenzo tak mampu tampil cemerlang.
Baca Juga: Kenapa Nih, Carlos Checa Mendadak Sarankan Jorge Lorenzo Untuk Pensiun dari MotoGP
Baca Juga: Ribut-ribut Kursi MotoGP, Johann Zarco Tangkis Isu Cal Crutchlow Gantikan Lorenzo di Repsol Honda
Kini, dengan performa yang tak kunjung membaik, masa depan Jorge Lorenzo di tim Honda pabrikan itu pun mulai dipertanyakan.
Keputusan Repsol Honda untuk merekrut Jorge Lorenzo pada awal musim ini sempat menimbulkan antusiasme di kalangan penggemar MotoGP.
Bagaimana tidak, tim berlogo sayap tunggal itu diklaim memiliki skuad terbaik dengan memiliki dua juara dunia kelas utama yakni Jorge Lorenzo dan Marc Marquez di kubu mereka.
Kemewahan tersebut tidak dimiliki oleh tim lain yang berkompetisi pada MotoGP 2019.
Baca Juga: Terlupakan, Marquez Sah Bikin Rekor di MotoGP Malaysia 2019, Lorenzo dan Rossi Pun Lewat
Namun, Repsol Honda yang digadang-gadang menjadi "The Dream Team" akhirnya menjadi "One Man Team" akibat hanya mengandalkan Marquez.
Berbanding terbalik dengan Marquez yang mencatat sederet prestasi, penampilan Lorenzo justru semakin loyo hingga mencapai titik terendah pada MotoGP Australia 2019.
Sebagai manusia biasa, Lorenzo pun mengakui bahwa keadaan yang dia alami kini sempat mempengaruhi kondisi psikologisnya.
"Semua manusia memiliki beberapa momen keraguan dalam hidupnya." ujar pembalap berjulukan Por Fuera tersebut, dikutip dari Marca.
Baca Juga: Meninggalnya Afridza Munandar Sisakan Duka Mendalam, Marc Marquez dan Jorge Lorenzo Ikut Bersedih
"Seiring berjalannya waktu, keraguan-keraguan itu perlahan akan memudar, tetapi bisa jadi tidak," kata Lorenzo melanjutkan.
Eks rekan satu tim Valentino Rossi di tim Yamaha ini lantas mengatakan bahwa insiden yang dia alami di Sirkuit Assen (MotoGP Belanda) adalah momen dia dilanda keraguan.
Lorenzo bahkan sempat berujar bahwa cedera yang dia alami saat itu adalah cedera terburuk sepanjang kariernya sebagai pembalap.
Tidak tanggung-tanggung, pembalap yang identik dengan nomor 99 tersebut harus menepi selama lebih dari dua bulan dan melewatkan empat seri balapan.
Baca Juga: Ada Apa Nih? Jorge Lorenzo Curhat, Ngaku Sedih dan Kecewa Hadapi MotoGP Malaysia 2019
"Dalam kasus saya, keraguan itu sempat saya rasakan selepas insiden di Assen. Butuh waktu sekitar dua atau tiga pekan sebelum semuanya benar-benar hilang," ucap Lorenzo mengenang.
"Akhirnya, saya kembali yakin untuk mencoba kembali bersama Honda," kata dia lagi.
Terbebasnya Jorge Lorenzo dari kebimbangan ternyata tidak serta merta membuatnya kembali bersinar.
Setelah kembali membalap pada MotoGP Inggris 2019, dia baru mampu mendulang tambahan enam poin dari tujuh seri balapan terakhir.
Baca Juga: Marc Marquez Murka Pada Jorge Lorenzo Di FP2 MotoGP Australia 2019, Ini Alasannya
Kini Lorenzo hanya memiliki satu kesempatan lagi pada musim ini untuk menunjukkan bakatnya dalam membalap.
Pasalnya, MotoGP 2019 akan berakhir di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia Spanyol akhir pekan ini, (15-17/11/2019).
Source | : | Marca |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR