MOTOR Plus-online.com - Brother pasti hapal, kalau bungkus spare part alias suku cadang motor Honda resmi berwarna merah.
Namun ada juga yang warna bungkus dan dus-nya warna biru.
Yang menarik, spare part motor Honda dengan bungkus biru ini harganya lebih murah, namun tetap berkualitas.
Sayangnya, spare part motor Honda bungkus biru ini jarang ditemukan alias langka di pasaran.
Baca Juga: Lebih Mahal Dari Honda Vario 110 Biasa, Apa Sih Beda Honda Vario 110 Advanced
Baca Juga: Waduh, Benarkah Honda BeAT Ini Stop Produksi, Ini Jawaban Pihak AHM
Untuk mengetahuinya, brother harus tahu perbedaan antara spare part motor Honda bungkus merah dan biru.
"Perbedaan yang utama ada pada banderol harganya yang lebih murah dari Honda Genuine Parts, makanya diberi nama Honda Value Line," ungkap Nurjito, kepala bengkel AHASS Wahana Ciputat, Tangerang Selatan dikutip dari GridOto.
Sama seperti label merah, suku cadang motor Honda dengan bungkus biru ini diakui tetap merupakan produk asli.
Jadinya, mutu dan kualitasnya tetap terjamin standar pabrikan Astra Honda Motor.
Pada suku cadang kemasan biru ini pun tertulis 'Suku Cadang Alternatif Sepeda Motor Honda'.
Lantas, mengapa spare part Honda Value Line jarang ditemukan di pasaran?
"Untuk ketersediaannya sendiri memang lebih jarang, dan kalau di bengkel AHASS tidak lagi menyediakan untuk saat ini," ungkapnya.
Untungnya, suku cadang alternatif ini masih bisa ditemui di beberapa bengkel umum.
Baca Juga: Tambah Kesan Adventure, Segini Banderol Paket Pelek Jari-jari Untuk Honda ADV150
Namun jangan harap menemukan spare part Honda Value Line untuk motor jenis baru, misalnya Honda ADV150.
Kebanyakan Honda Value Line dikhususkan untuk motor entry level lawas, seperti Honda Astrea Grand, Prima, Legenda dan Supra 100 cc.
Suku cadang yang tersedia juga terbatas antara lain gear set, ring piston, kampas kopling, serta lampu depan dan belakang.
Yang jelas, meski kemasannya berwarna berbeda, komponen yang dijual di dalamnya ini masih produk asli yang terjamin kualitasnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR