MOTOR Plus-online.com - Ternyata, per CVT untuk motor matic justru banyak yang palsu di pasaran.
Bentuk per CVT palsu yang hampir mirip dengan aslinya akan membuat motor matic kehilangan akselerasinya.
Padahal, fungsi per CVT motor matic cukup penting, yaitu sebagai mekanisme atau pergerakan pada CVT itu sendiri.
Per CVT melengkapi bagian dari sistem transmisi blok CVT itu sendiri, setelah ada roller dan kampas ganda.
Baca Juga: Tarikan Skutik Lemot? Coba Pasang Per CVT Ini Akselerasi Skutik Jadi Enteng
Baca Juga: Tarikan Motor Makin Galak Pakai Per CVT Racing Mitos atau Fakta? Simak Langsung Videonya
Hal itu dibenarkan oleh Gopin, part specialist Distributor Kawahara Racing.
"Sekarang ini banyak (per CVT) yang palsu, kalau dilihat sekilas enggak ada bedanya, konsumen bisa ketipu," ungkap Gopin kepada MOTOR Plus Online.
"Kalau jangka pendeknya paling tarikan loyo, tapi kalau jangka panjangnya khawatir bisa bikin CVT ambrol," lanjut pria yang bermarkas di Jl. Cendrawasih Raya, Sawah Lama, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Wah, jadi gimana cara membedakan per CVT asli dan yang palsu?
Baca Juga: Boleh Dicoba, Pakai Per CVT Honda BeAT di Yamaha NMAX, Tarikan Motor Jadi Bengis
Gopin menjelaskan ada perbedaan kecil di kemasan serta per CVT itu sendiri.
"Terutama dari warna, warna kuning yang palsu lebih gelap jika dibandingkan dengan aslinya," kata Gopin.
Lebih lanjut, tulisan yang ada di per CVT Kawahara palsu akan mudah dihapus.
"Tulisannya langsung hilang kalau kita korek sedikit saja, lalu juga pemilihan font juga jelas beda," pungkasnya.
Baca Juga: Bursa Per CVT, Ini Bagi Yang Mau Motor Matic 150-nya Ngacir
Baca Juga: Substitusi Per CVT Honda Vario buat Motor Yamaha NMAX, Tarikan Makin Ngejambak
Pemalsuan per CVT motor matic juga bisa terlihat di bagian kemasan.
"Kalau di Kawahara sendiri per CVT tidak pernah pakai kemasan gantungan, lalu juga packaging-nya lebih rapi," tegas Gopin.
Selain itu, kemasan per CVT Kawahara tidak ada double tape.
"Untuk bungkus yang palsu pake double tape, tapi yang asli ada garis titik pengaman," tutupnya.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR