Konfigurasi ruang bakarnya yang over bore (49 x 33,1 mm) dengan stroke sangat pendek.
Karakter overbore membuat mesinnya selalu minta berkitir di putaran tinggi.
Buat harian memang merepotkan, karena mesin ini baru terasa nendang tarikannya di 10.000 rpm.
Alhasil rider harus pintar-pintar jaga putaran mesin, terutama saat di jalanan padat.
Baca Juga: Harga Terbaru Kawasaki Ninja 250 November 2019, Tipe Ini Paling Murah
Feeling ini sangat terasa ketika kami mencoba Kawasaki ZXR-250 milik Eko Agus Fidrianto.
Salah satu dari segelintir populasi Kawasaki ZXR-250 di Indonesia.
Untungnya, handlingnya sangat mumpuni berkat frame-nya aluminium jenis perimeter atau deltabox.
Suspensi depan sudah upside down, untuk belakang pakai monoshock dengan link uni-track.
Baca Juga: Bocor Video Kawasaki Jajal Motor Listrik di Sirkuit, Tampangnya Mirip Ninja 250
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR