MOTOR Plus-online.com - Sedang ramai dibicarakan, soal penyeludupan motor Harley-Davidson di pesawat Garuda.
Harley-Davidson Electra Glide Shovelhead itu diseludupkan, bersama suku cadang dan sepeda lipat premium Brompton Bicycle.
Motor itu diseludupkan, melalui pesawat Airbus A330-900 yang dipesan oleh maskapai Garuda Indonesia saat November 2019.
Pesawat yang didatangkan dari pabrik Airbus di Prancis itu, rupanya dijadikan alat penyeludupan oleh karyawan Garuda Indonesia.
Baca Juga: Raup Rp 31,5 Milyar Punya Harley-Davidson Hacker Tamatan SMA Ini Sanggup Bobol Server AS
Diketahui motor Harley-Davidson Electra Glide tersebut keluaran tahun 1972 berwarna merah dan krem.
Disertakan juga suku cadang motor, yang dibagi melalui 18 kardus berwarna coklat.
Selain itu, juga terdapat dua sepeda Brompton berwarna hijau army.
Diketahui, harga sepeda lipat tersebut berada di kisaran sekitar Rp 30 juta hingga termahal mencapai lebih dari Rp 80 juta.
Dikutip dari Kompas.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta oknum pejabat yang terlibat untuk mundur sesegera mungkin.
"Sesegera mungkin (mundur). Kalau bisa hari ini, ya hari ini," kata Erick Thohir setelah bertemu dengan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (5/12/2019).
Jika tidak mundur, Erick sendiri yang akan mencopot oknum pejabat itu.
Terlebih lagi, saat ini bukti keterlibatan aktivitas ilegal dengan pejabat yang dimaksud sudah cukup kuat.
Baca Juga: Gagah Banget! Begini Jadinya Kalau Harley-Davidson Bikin Motor Street Fighter, Ini Penampakannya
Oleh sebab itu, sebelum Erick yang mencopot langsung, lebih baik oknum pejabat itu yang mundur dari jabatannya.
"Saya rasa bahwa proses praduga tidak bersalah tetap ada. Tapi kalau kita lihat sekarang, bukti-buktinya luar biasa," sebut Erick.
Erick masih menunggu koordinasi dari pihak Bea dan Cukai selaku pihak yang menemukan barang-barang selundupan tersebut.
Apabila koordinasi dirinya dengan Bea dan Cukai selesai, sedangkan pejabat itu belum juga mundur, Erick berjanji akan mengeluarkan keputusan tegas.
Baca Juga: Sangar! Motor di Film James Bond No Time To Die, Ada Yang Dijual di Indonesia?
"Niat saya sebenarnya tidak seperti itu (mencopot semua pejabat)," lanjut Erick.
"Tetapi dengan pihak kalau ada oknum atau figur yang di BUMN ternyata seperti kontroversi dalam arti menyalahgunakan hal-hal seperti ini, ya teman-teman wartawan lebih mengerti jawabannya," kata dia.
Kasubdit Komunikasi Dan Publikasi Bea Cukai Deni Surjantoro mengatakan, motor Harley-Davidson itu tercatat milik penumpang pesawat tersebut yang berinisial SAW.
Sedangkan pemilik dua unit sepeda Brompton beserta asesoris lainnya itu berinisial LS.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR