MOTOR Plus-online.com - Yamaha All New NMAX baru saja meluncur.
Yamaha All New NMAX 155 versi 2020 disebut ada dua tipe yakni ABS dan non ABS.
Perbedaan antara kedua tipe lumayan banyak.
Pada NMAX non ABS absen perangkat Y-Connect, kunci kontak masih konvensional, juga tanpa dibekali traction control.
Baca Juga: Tenaga Yamaha All New NMAX Lebih Nendang, Benarkah Karena Sehernya Sama dengan Yamaha R15?
Kemungkinan besar langkah itu dilakukan YIMM untuk memangkas harga All New NMAX non ABS agar bisa lebih murah.
Jika NMAX 2020 non ABS sebagai tipe terendah, mungkinkah masih ada satu varian lagi di bawah non ABS?
Sebab sebelum NMAX baru ini dirilis, sempat muncul paten desain dari pesaing Honda PCX 150 yang beredar di dunia maya.
Setelah diluncurkan, ternyata desain yang beredar sebelumnya dengan faktanya sekarang ini cocok.
Baca Juga: Segini Harga Honda PCX 150 2020 yang Berubah Tampilan, Lebih Mahal dari All New Yamaha NMAX?
Serta jika dilihat lebih jeli, paten desain dahulu wujud dari NMAX yang masih hitam-putih tersebut tanpa dibekali sokbreker belakang model subtank.
Sementara NMAX 2020, baik tipe ABS maupun non ABS keduanya dibekali sokbreker belakang dengan subtank.
Mungkinkah YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacturing) masih menyimpan satu tipe lagi yang bakal dijual sebagai tipe termurah?
Rasanya kemungkinan tersebut cukup kecil.
Baca Juga: Takut Kalah Sama All New Yamaha NMAX, Honda PCX 150 Berubah
Sebab menurut prediksi, paten desain NMAX yang terlihat tanpa dibekali sokbreker subtank tersebut adalah untuk versi pasar global.
Seperti diketahui, Yamaha NMAX yang saat ini beredar di pasar global memang tidak dilengkapi sokbreker dengan subtank.
Itulah yang menguatkan dugaan bahwa paten desain yang beredar memang ditujukan untuk unit yang diekspor.
Sebab, menurut Antonius Widiantoro, Public Relations Manager PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) All New NMAX 155 berpotensi dikapalkan ke beberapa negara lain.
Baca Juga: Starter Yamaha All New NMAX Sekarang Lebih Senyap, Ternyata Berkat Fitur Ini
"Memungkinkan saja, karena Indonesia basis global model," ujarnya di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kita lihat nanti. Jadi selama ada permintaan dari negara lain tidak menutup kemungkinan, bisa saja," sambungnya.
KOMENTAR